news
Langganan

Irjen Napoleon Perintahkan "Pak RT Penjara" Mengganti Gembok - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id News  -  Senin, 20 September 2021 - 22:42 WIB

ESPOS.ID - Irjen Pol Napoleon Bonaparte. (Antara)

Esposin, JAKARTA – Kasus penganiayaan yang dilakukan Irjen Pol. Napoleon Bonaparte terhadap tersangka kasus dugaan penistaan agama Muhammad Kece menyita perhatian publik.

Jenderal bintang dua polisi itu dikecam karena bertindak barbar di penjara. Padahal keduanya sama-sama tersangkut kasus hukum. Sebagai penegak hukum, tindakan terpidana kasus suap Djoko Tjandra itu tak bisa ditoleransi.

Advertisement

Baca Juga: Manfaatkan Posisi Jenderal, Napoleon Bonaparte Diduga Bisa Aniaya M Kece di Rutan Bareskrim 

Polri membeberkan kronologi penganiyaan yang dilakukan Irjen Napoleon Bonaparte terhadap Muhammad Kece. Terungkap bahwa jenderal bintang dua itu berhasil menyelinap masuk ke dalam ruang sel Muhammad Kece dengan cara menukar gembok.

Ketua RT

Hal ini diungkap oleh Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi berdasar hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik.
Advertisement

Polri membeberkan kronologi penganiyaan yang dilakukan Irjen Napoleon Bonaparte terhadap Muhammad Kece. Terungkap bahwa jenderal bintang dua itu berhasil menyelinap masuk ke dalam ruang sel Muhammad Kece dengan cara menukar gembok.

Ketua RT

Hal ini diungkap oleh Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi berdasar hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik.

Andi menyebut Napoleon memerintahkan 'ketua RT' atau ketua kamar tahanan berinisial H untuk menukar gembok sel tahanan Muhammad Kece agar bisa menyelinap masuk ke dalam.

"Gembok standar untuk kamar sel korban diganti dengan “gembok milik Ketua RT” atas permintaan NB, makanya mereka bisa mengakses," kata Andi kepada wartawan, Senin (20/9/2021).

Advertisement

Setelah itu, Napoleon melumuri bagian wajah dan tubuh Muhammad Kece dengan kotoran manusia tersebut. Tak henti di situ, Napoleon selanjutnya melakukan pemukulan.

"Dari bukti CCTV tercatat pukul 01.30 WIB, NB dan tiga napi lainnya meninggalkan kamar sel korban," jelas Andi.

Baca Juga: Irjen Napoleon Berdalih Agama untuk Aniaya Muhammad Kece, Polisi: Caper! 

Advertisement

Muhammad Kece sebelumnya melaporkan Napoleon atas kasus penganiyaan. Kasus ini telah teregistrasi dengan Nomor LP: 0510/VIII/2021/Bareskrim, tertanggal 26 Agustus 2021.

Berdalih Agama

Penganiayaan yang dilakukan Napoleon terhadap Muhammad Kece ini terjadi di Rutan Bareskrim Polri. Keduanya sesama tahanan Rutan Bareskrim Polri atas kasus berbeda. Napoleon ditahan atas kasus korupsi penghapusan red notice buronan Djoko Tjandra. Sedangkan, Muhammad Kece ditahan atas kasus penodaan agama.

Lewat surat terbuka Napoleon mengakui perbuatannya. Namun dia berdalih melakukan penganiayaan terhadap Muhammad Kece karena tak terima agama Islam dihina.

"Siapapun bisa menghina saya tapi tidak terhadap Allahku, Alquran, Rasulullah SAW dan akidah Islamku, karenanya saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya," kata Napoleon dalam surat terbukanya, Minggu (19/9/2021).

Bertanggung Jawab

Mantan Kadiv Hubungan Internasional (Hubinter) Mabes Polri itu juga menyatakan siap bertanggung jawab atas perbuatannya.
Advertisement

"Saya akan mempertanggung jawabkan semua tindakan saya terhadap Kece apapun risikonya," tutup Napoleon.

Advertisement
Abu Nadzib - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif