by Aprianus Doni Tolok - Espos.id News - Kamis, 11 Maret 2021 - 00:30 WIB
Esposin, JAKARTA — Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden atau KSP Ali Mochtar Ngabalin menilai pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan politikus senior Amien Rais memiliki arti penting bagi Republik Indonesia. Dia mengklaim pertemuan antara Jokowi dan Amien itu bukti bahwa pemerintah masih demokratis.
“Ya, inilah pemerintahan yang demokratis. Kemarin Presiden berkali-kali mengatakan yang juga dibahas dan didiskusikan panjang lebar bahwa pemerintah membuka diri untuk menerima masukan, kritik dan lain-lain,” katanya kepada awak media, Rabu (10/3/2021).
Baca Juga: 4 Zodiak Ini Kata Astrologi Sulit Percayai Orang Lain
Lebih lanjut, pertemuan itu juga dinilainya bertujuan untuk meluruskan segala informasi palsu (hoaks) terkait peristiwa pembunuhan enam laskar FPI di KM 50 dan menindaklanjuti segala fakta atau data yang ditemukan Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3).
Kemudian, dalam pertemuan tersebut Kepala Negara ingin menegaskan bahwa Komnas HAM adalah lembaga independen sehingga bisa memanggil siapa pun yang dinilai terkait insiden tersebut. “Pemerintah juga menyampaikan supaya siapa saja boleh dipanggil yang dianggap perlu oleh Komnas HAM, tidak boleh ada yang menghalang-halangi,” katanya.
Dalam temuannya, kata Mahfud, Komnas HAM adalah pelanggaran HAM biasa dan bukan pelanggaran HAM berat seperti yang banyak diklaim oleh sejumlah pihak.
KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos