by Abu Nadzib Sri Sumi Handayani - Espos.id News - Rabu, 21 Desember 2022 - 01:54 WIB
Esposin, BANDUNG – Kabar meninggalnya Alprih Priyono, mantan asisten Panji Petualang akibat gigitan king cobra mengagetkan banyak kalangan, utamanya para pecinta satwa.
Pasalnya, sosok Alprih Priyono banyak muncul di puluhan video di kanal Youtube Panji Petualang.
Sebagai asisten Panji Petualang, Alprih yang baru berusia 26 tahun terbilang cukup piawai dengan king cobra.
Di kanal Youtube Panji juga terungkap, Alprih kerap terkena gigitan ular berbisa termasuk king cobra namun selalu selamat setelah diobati Panji.
Di kanal Youtube Panji juga terungkap, Alprih kerap terkena gigitan ular berbisa termasuk king cobra namun selalu selamat setelah diobati Panji.
Baca Juga: Sahabat Panji Meninggal, Serum Antibisa King Cobra Belum ada di Indonesia
Tak tertolongnya nyawa asisten Panji dikarenakan belum ada serum antibisa king cobra di Indonesia.
Ketua Exalos Indonesia Rescue and Education, Janu Wahyu Widodo, 36, mengungkap pentingnya pertolongan pertama terhadap gigitan ular.
Baca Juga: Alprih Priyono, Eks Asisten Panji Petulang Meninggal Akibat Digigit King Cobra
“Pertolongan pertama saat digigit ular menjadi sangat-sangat vital. Hindari kontraksi agar racun di kelenjar getah bening tak menyebar. Jangan diisap, jangan dipijat, jangan diikat. Itu justru membuat racun cepat menyebar,” urai dia kepada Esposin, beberapa waktu lalu.
Bila otot tidak mengalami kontraksi atau gerakan, menurut Janu, racun ular berpeluang untuk tidak menyebar ke bagian lain tubuh.
Baca Juga: Jumlah Pasien Gigitan Ular Berbisa Sebanding Jumlah Pasien Kanker
Ketika itu terjadi, berarti racun atau bisa ular bisa dilokalisasi dan dalam dua hingga tiga hari korban bisa sembuh.
Namun tetap korban harus dibawa ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan observasi oleh dokter dan petugas medis.
"Bila dokter melihat penyebaran racun pada tubuh korban, langkah selanjutnya adalah pemberian antibisa kepada korban," katanya.