by Abdul Hamied Razak Jibi Harian Jogja - Espos.id News - Minggu, 4 Januari 2015 - 16:15 WIB
Harianregional.com, JOGJA- Selama Desember 2014, Jogja mengalami inflasi sebesar 1,76%. Inflasi ini terjadi karena kenaikan harga yang menyebabkan perubahan dalam angka indeks harga konsumen (CPI).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Bambang Kristianto menjelaskan, selama Desember 2014, enam kelompok mengalami kenaikan pengeluaran yang cukup signifikan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Bambang Kristianto menjelaskan, selama Desember 2014, enam kelompok mengalami kenaikan pengeluaran yang cukup signifikan.
Kelompok bahan makanan naik 3,30%, kelompok makanan, minuman, rokok dan tembakau naik 0,38% dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,90%.
Sementara, untuk kelompok sandang mengalami kenaikan 0,52%, kelompok kesehatan naik 0,53% dan kelompok transportasi, komunikasi serta jasa financial naik 4,48%.
"Yang turun hanya kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yang tercatat turun 0,01 persen. Akibat tingginya pengeluaran tersebut, Jogja mengalami inflasi sebesar 1,76%,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Bambang Kristianto dalam siaran pers BPS DIY di Kantor BPS DIY, Jumat (2/1/2015).
Menurutnya, komoditas yang paling mempengaruhi tingkat inflasi di Jogja berasal dari beberapa komponen. Selain bensin (BBM), harga beras dan cabai merah yang tinggi, tarif transportasi udara dan transportasi antar kota yang naik, sangat memengaruhi inflasi di Jogja.
Begitu juga dengan kenaikan harga komoditas pascakenaikan harga BBM, memberi kontribusi terjadinya Inflasi.