news
Langganan

IHSG Diprediksi Bergerak Mixed, Cenderung Melemah - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Nanda Sitepu, Christine Franciska Jibi Solopos  - Espos.id News  -  Selasa, 9 Oktober 2012 - 06:17 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia)

JAKARTA--Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan, Selasa (9/10/2012) diprediksi bergerak mixed. Analis Sinarmas Sekuritas James Wahjudi mengatakan pertemuan antara menteri-men­teri keuangan zona Euro akan memberikan sentimen utama bagi bursa global.

Advertisement

Pasalnya, pertemuan tersebut akan membahas masalah pembelian surat utang Spa­nyol. “Selain itu, dirilisnya data industrial production Jerman juga akan memberikan sentimen tambahan,” katanya, Senin (8/10/2012).

Angka support dan resistance akan berada di rentang 4.230-4.315. Adapun, James merekomendasikan PGAS, AKRA, dan BDMN untuk diperhatikan dalam day-trading.

Senada, analis Sucorinvest Central Gani, Pang Tek Djen, memperkirakan IHSG akan berfluktuasi dengan kecenderungan melemah pada kisaran 4236 - 4283. Dia merekomendasikan beli untuk saham PGAS dan TLKM serta rekomendasi jual untuk saham ASII, JSMR, INDF, dan UNTR.

Advertisement

IHSG pada penutupan pasar, Senin, anjlok 43,08 poin atau 1% menjadi 4.268,23. Indeks Bisnis-27 ikut terkoreksi 3,05 poin atau 0,82% di level 366,85. Nilai transaksi dibukukan senilai Rp4,77 triliun dengan volume perdagangan 3,49 miliar saham. Walau indeks terkoreksi, investor asing tetap mencatatkan beli bersih senilai  Rp225 miliar.

Sebanyak delapan dari 10 indeks saham sektoral terkoreksi dipimpin oleh sektor perdagangan yang turun 2,55% dan pertambangan yang melemah 2,16%. Sementara sektor infrastruktur dan finansial masih mampu menguat 0,19% dan 0,15%.

“Penurunan IHSG terjadi seiring dengan penurunan indeks bursa global dan harga komoditas, menjelang pertemuan menkeu zona Euro membahas krisis keuangan Spanyol,” ujar Pang Tek Djen.

Advertisement

IHSG sempat terkoreksi cukup dalam pada perdagangan awal pekan meskipun sempat melawan arus koreksi yang dialami oleh sebagian besar bursa regional Asia.

Persetujuan European Central Bank (ECB) untuk melakukan pembelian terhadap obligasi negara eropa yang memiliki utang tinggi dan membaiknya tingkat pengangguran AS ke level terendah sejak Januari 2009 sukses mengangkat pasar saham minggu lalu.

Advertisement
Tutut Indrawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif