news
Langganan

IDI: Kepercayaan Vaksin Jangan Berdasarkan Merek - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Nugroho Meidinata  - Espos.id News  -  Senin, 11 Januari 2021 - 09:14 WIB

ESPOS.ID - Vaksin Covid-19. (Bisnis-Bloomberg)

Esposin, SOLO -- Ikatan Dokter Indonesia atau IDI meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan merek vaksin atau basis negara dalam program vaksinasi Covid-19.

Hal ini dikarenakan semua jenis merek vaksin yang berasal dari negara mana pun sudah terbukti keamanan dan efektivitasnya.

Advertisement

PSBB Jawa-Bali Dimulai! Tempat Ibadah Solo Perketat Pembatasan

"Jadi vaksin tersebut sudah dijamin keamanan dan efektivitasnya dari mana pun asal dan mereknya," terang Ketua Umum IDI, Daeng M Faqih dalam rilis tertulisnya yang diterima Esposin pada Minggu (10/1/2021).

Terkait dengan tingkat efektivitas vaksin, Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Cissy Kartasasmita merujuk pada rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan bahwa vaksin dengan efikasi di atas 50% dapat digunakan oleh masyarakat luas.

Advertisement

Alur Pelaporan Jika Terjadi Efek Samping Vaksin Covid-19

“Jika vaksin A memiliki efikasi 70% dan vaksin B memiliki efikasi 90%, bukan berarti vaksin B lebih baik dari vaksin A. Dengan efikasi yang tinggi, maka cakupan rasio vaksinasi bisa dilakukan tidak terlalu tinggi. Tapi kalau efikasinya tidak terlalu tinggi, maka cakupan vaksinasinya harus lebih besar. Tapi bukan berarti yang satu lebih baik dari yang lain. Selama efikasi di atas 50% sesuai rekomendasi WHO, dan Badan POM sudah mengeluarkan izin penggunaan, maka saya tegaskan vaksin tersebut aman untuk digunakan,” ujar Cissy, di kesempatan yang berbeda.

Perlu Role Model

Agar masyarakat tak terpaku dengan merek maupun basis negara vaksin Covid-19 berasal, Daeng mengaku IDI juga akan akan memberikan contoh untuk menerima vaksin Covid-19 pertama kali.

Pencarian Sriwijaya Air, Basarnas Setia Tegakkan Prokes

Advertisement

“Pelaksanaan vaksinasi ini perlu role model dari pimpinan dan tokoh publik supaya masyarakat semakin percaya dan tidak ragu. IDI sejak awal menyampaikan, setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) memberikan izin penggunaan darurat, IDI akan memberikan contoh untuk menjadi yang pertama divaksin,” tambah Daeng.

IDI sendiri telah membentuk tim advokasi vaksinasi yang bertugas memberikan rekomendasi kepada pemerintah agar pelaksanaan vaksinasi di lapangan dilakukan dengan baik, dan diterima dengan baik oleh masyarakat. Selain itu, IDI tak lupa melakukan sosialisasi baik secara internal maupun kepada masyarakat bahwa vaksinasi ini adalah pilihan yang baik untuk mengakhiri pandemi.

Kembangkan Bakat Anak Sesuai Zodiak!

 

Advertisement
Nugroho Meidinata - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif