news
Langganan

Ide Fadli Zon Densus Dibubarkan, Ini Tanggapan Korban Bom Bali - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id News  -  Rabu, 13 Oktober 2021 - 01:05 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi. Peringatan 19 tahun bom Bali di Monumen Ground Zero Legian-Kuta, Bali (detik.com)

Esposin, BADUNG -- Ide Fadli Son soal pembubaran Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, mendapat tanggapan korban tindak pidana terorisme bom Bali. Mereka tidak sepakat dengan ide tersebut, justru ingin agar Densus 88 diberikan kewenangan lebih.

"Wah kalau pembubaran Densus 88, saya terus terang di sini para korban dan mewakili korban, saya sangat tidak setuju. Sangat tidak setuju," kata salah satu korban terorisme bom Bali, Suyanto saat peringatan 19 tahun bom Bali di Ground Zero Legian-Kuta, Bali, Selasa (12/10/20219/).

Advertisement

"Bahkan kalau bisa otoritas Densus 88 diberi kewenangan lebih dari pada sekarang," pintanya.

Baca juga: Waduh! Dituduh Nyolong Wifi, Pria di Bekasi Dibacok Tetangga

Menurut Suyanto, semua korban terorisme tidak setuju dengan wacana pembubaran Densus 88. Dia mengkritik keras ide Fadli Zon.

Advertisement

"Para korban teroris semua menyatakan tidak setuju. Itu [yang mengusulkan] saya kira orang yang nggak waras kalau mengusulkan Densus 88 bubar. Saya catat, itu orang-orang yang nggak waras! Orang-orang yang terafiliasi dengan radikalisme," terang Suyanto dikutip dari Detik.com.

Sebelumnya, anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon melemparkan narasi 'Densus 88 bubar' di akun Twitter resminya, @fadlizon.

Baca juga: PERSI Minta Semua Rumah Sakit Bersiaga, Ada Apa Ini?

Advertisement

Berikut isi cuitan Fadli Zon:

Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamifobia. Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja.

Dalam cuitan itu, Fadli juga men-quote tweet sebuah berita. Berita itu berjudul 'Densus 88 Klaim Taliban Menginspirasi Teroris Indonesia'.

Fadli mengatakan teroris memang harus tetap diberantas. Dia meminta jangan sampai teroris justru dijadikan komoditas. "Teroris memang harus diberantas, tapi jangan dijadikan komoditas," tambahnya di tweet tersebut.

 

Advertisement
Arif Fajar Setiadi - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif