by Sri Sumi Handayani Jibi Solopos - Espos.id News - Selasa, 14 Januari 2014 - 15:45 WIB
Esposin, SOLO — Harga beberapa macam sayur yang mengalami kenaikan beberapa waktu lalu malah cenderung stabil bahkan turun mencapai Rp500-Rp10.000 per kilogram (kg). Beberapa pedagang memprediksi hal itu karena mayoritas petani sayur di Boyolali dan Tawangmangu panen sehingga pasokan melimpah.
Bahkan beberapa pedagang mengklaim kondisi sayur busuk tidak mempengaruhi harga karena pasokan lancar. Seperti disampaikan salah satu pedagang cabai di Pasar Legi yang mengaku bernama Wea. Dia harus memilah cabai rawit merah yang baru dibeli karena bercampur cabai busuk. Meski demikian, harga cabai rawit merah turun Rp2.500 dari Rp21.000 per kg menjadi Rp18.500 per kg.
Sebaliknya, harga cabai busuk naik dibanding sebelum yakni Rp5.000-Rp6.000 menjadi Rp8.000. Seperti disampaikan salah satu pembeli cabai kualitas rendah, Sumaryanto. Petani asal Purwodadi ini berburu cabai busuk untuk benih. Dia mengaku membeli satu kilogram cabai busuk Rp5.000-Rp6.000. Namun mayoritas pedagang menawarkan Rp8.000 per kg. “Biasanya Rp5.000-Rp6.000. Sekarang jadi Rp8.000. Kalau segitu mahal,” kata dia saat ditemui Esposin di Pasar Legi, Senin (13/1/2014).
Hal senada disampaikan pedagang cabai lainnya di Pasar Legi, Kati. Dia menyampaikan mayoritas harga cabai turun Rp1.000-Rp7.000. Seperti cabai rawit merah dari Rp27.000 menjadi Rp20.000 dan cabai rawit putih dari Rp18.000 menjadi Rp17.000 atau turun Rp1.000 per kg. Kati memprediksi kondisi itu terjadi karena musim panen dan permintaan stabil. Bahkan dia mengklaim permintaan dari beberapa pembeli meningkat dari 1 kuintal menjadi 2 kuintal.
Hal senada disampaikan pedagang cabai lainnya di Pasar Legi, Kati. Dia menyampaikan mayoritas harga cabai turun Rp1.000-Rp7.000. Seperti cabai rawit merah dari Rp27.000 menjadi Rp20.000 dan cabai rawit putih dari Rp18.000 menjadi Rp17.000 atau turun Rp1.000 per kg. Kati memprediksi kondisi itu terjadi karena musim panen dan permintaan stabil. Bahkan dia mengklaim permintaan dari beberapa pembeli meningkat dari 1 kuintal menjadi 2 kuintal.
“Stabil. Pabrik juga libur Selasa [14/1/2014] sehingga kami tidak kirim. Hujan enggak pengaruh ke harga selama pasokan lancar. Permintaan juga stabil bahkan naik,” ujar Kati saat ditemui Esposin di kiosnya.
Kondisi tidak jauh beda dialami pedagang sayur di Pasar Legi. Mereka mengaku harga beberapa jenis sayur turun karena pasokan lancar. Namun mereka terpaksa mengurangi pembelian karena pasar sepi menjelang liburan. Keputusan itu diambil salah satu pedagang sayur di Pasar Legi, Warti. Dia mengurangi pembelian dari 50 kg per hari menjadi 30 kg. Hal senada disampaikan pedagang sayuran lain, Wiwik.
“Harga sayuran memang turun karena panen banyak. Pasokan lancar sampai menolak karena masih ada stok. Tetapi saya kurang tahu besok bagaimana. Kalau permintaan banyak ya menyesuaikan harga. Selain itu kalau hujan terus biasanya tomat, wortel dan kembang kol akan naik,” ungkap dia.
Daftar Harga Sayur dan Cabai Barang Harga Sebelum Harga Sesudah Cabai merah kecil Rp21.000-Rp27.000 Rp18.500-Rp20.000 Cabai putih Rp18.000 Rp16.000-Rp17.000 Tomat Bandung Rp13.000-Rp15.000 Rp10.000 Kol Rp5.500-Rp6.000 Rp4.000-Rp5.000 Seledri Rp20.000 Rp13.000-Rp18.000 Loncang Rp9.000 Rp10.000 (naik) Wortel impor Rp12.000 - Wortel lokal Rp6.000 Rp7.000 (naik) Buncis Rp5.000 Rp2.000 Jepan Rp3.000 Rp2.000 Kembang kol Rp15.000 Rp5.000 Tomat Rp9.000 - Sawi putih Rp4.000-Rp5.000 Rp2.500
Sumber: hasil wawancara yang diolah
Harga Beberapa Jenis Sayur Turun Meski Hujan
SOLO—Harga beberapa macam sayur yang mengalami kenaikan beberapa waktu lalu malah cenderung stabil bahkan turun mencapai Rp500-Rp10.000 per kilogram (kg).
Beberapa pedagang memprediksi hal itu karena mayoritas petani di Boyolali dan Tawangmangu panen sehingga pasokan melimpah. Bahkan beberapa pedagang mengklaim kondisi sayur busuk tidak mempengaruhi harga karena pasokan lancar. Seperti disampaikan salah satu pedagang cabai di Pasar Legi yang mengaku bernama Wea. Dia harus memilah cabai rawit merah yang baru dibeli karena bercampur cabai busuk. Meski demikian, harga cabai rawit merah turun Rp2.500 dari Rp21.000 per kg menjadi Rp18.500 per kg. Sebaliknya, harga cabai busuk naik dibanding sebelum yakni Rp5.000-Rp6.000 menjadi Rp8.000.
Seperti disampaikan salah satu pembeli cabai kualitas rendah, Sumaryanto. Petani asal Purwodadi ini berburu cabai busuk untuk benih. Dia mengaku membeli satu kilogram cabai busuk Rp5.000-Rp6.000. Namun mayoritas pedagang menawarkan Rp8.000 per kg. “Biasanya Rp5.000-Rp6.000. Sekarang jadi Rp8.000. Kalau segitu mahal,” kata dia saat ditemui Espos di sela-sela melihat cabai busuk di salah satu kios di Pasar Legi, Senin (13/1).
Hal senada disampaikan pedagang cabai yang lain di Pasar Legi, Kati. Dia menyampaikan mayoritas harga cabai turun Rp1.000-Rp7.000. Seperti cabai rawit merah dari Rp27.000 menjadi Rp20.000 dan cabai rawit putih dari Rp18.000 menjadi Rp17.000 atau turun Rp1.000 per kg. Kati memprediksi kondisi itu terjadi karena musim panen dan permintaan stabil. Bahkan dia mengklaim permintaan dari beberapa pembeli meningkat dari 1 kuintal menjadi 2 kuintal.
“Stabil. Pabrik juga libur Selasa (14/1) sehingga kami tidak kirim. Hujan enggak pengaruh ke harga selama pasokan lancar. Permintaan juga stabil bahkan naik,” ujar Kati saat ditemui Espos di kiosnya.
Kondisi tidak jauh beda dialami pedagang sayur di Pasar Legi. Mereka mengaku harga beberapa jenis sayur turun karena pasokan lancar. Namun mereka terpaksa mengurangi pembelian karena pasar sepi menjelang liburan. Keputusan itu diambil salah satu pedagang sayur di Pasar Legi, Warti. Dia mengurangi pembelian dari 50 kg per hari menjadi 30 kg. Hal senada disampaikan pedagang sayuran lain, Wiwik. Dia mengungkapkan harga beberapa sayur yang dijual turun drastis seperti kembang kol, buncis, sawi putih, dan lain-lain. Namun harga tomat stabil Rp9.000 per kg. Wiwik juga menuturkan harga tomat akan naik apabila hujan terus menerus mengguyur karena tomat gampang busuk.
“Harga sayuran memang turun karena panen banyak. Pasokan lancar sampai menolak karena masih ada stok. Tetapi saya kurang tahu besok bagaimana. Kalau permintaan banyak ya menyesuaikan harga. Selain itu kalau hujan terus biasanya tomat, wortel dan kembang kol akan naik,” ungkap dia.