news
Langganan

Heboh, Suami Bawa Pulang Jenazah Istri Pakai Sepeda Motor - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id News  -  Rabu, 4 Agustus 2021 - 01:59 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Esposin, BENGKULU--Pria bernama Soni Efendi, 42, di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, membawa jenazah istrinya yang positif Covid-19 memakai sepeda motor.

Dia melakukan hal tersebut karena tak mendapatkan mobil ambulans dari RSUD setempat.

Advertisement

Dilansir dari Antara, Rabu (4/8/2021), Soni, yang merupakan warga Desa Pelokan, Kecamatan XIV Koto, membawa jenazah istrinya, Ompilawati, 38, menggunakan sepeda motor pada Selasa (3/8/2021) dini hari.

Soni didampingi keluarganya, Indra Taufik, 54, menjelaskan kronologi kejadian itu.

Advertisement

Soni didampingi keluarganya, Indra Taufik, 54, menjelaskan kronologi kejadian itu.

Dia mengatakan Ompilawati yang mengidap penyakit gula dan sering berobat di rumah sakit itu dibawa menggunakan sepeda motor pada Senin (2/8/2021) ke RSUD karena penyakitnya kambuh.

Positif Covid-19

Ompilawati sempat menjalani perawatan di RSUD setempat namun ibu rumah tangga ini mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB.

Pada saat mengurus jenazah, pihak RSUD mengatakan bahwa jenazah positif Covid-19.

Advertisement

Baca Juga: Ambulans Klaten Korban Pelemparan Sudah Beroperasi Kembali, Proses Hukum Tetap Berjalan 

Menurut Taufik, keluarga tidak mau jenazah diurus dengan standar pemulasaran Covid-19, RSUD tidak menyediakan mobil ambulans sehingga keluarga membawa pulang jenazah menggunakan sepeda motor.

"Memang waktu Ompilawati masuk rumah sakit Senin siang itu sempat menjalani tes cepat Covid-19 dan katanya positif, tapi keluarga tidak percaya yang bersangkutan ini terjangkit virus corona, karena almarhum jarang keluar rumah dan sekitar rumahnya tidak ada yang terjangkit virus ini," ujarnya.

Advertisement

Direktur RSUD Mukomuko, dr Syafriadi, tidak membenarkan ada warga yang membawa pulang jenazah keluarganya menggunakan sepeda motor.

Miskomunikasi

Menurut Syafriadi, kejadian itu hanya miskomunikasi antara petugas RSUD dan pihak keluarga.

Jenazah memang sempat akan dilakukan pemulasaran standar Covid-19 karena yang bersangkutan positif berdasarkan pemeriksaan tes cepat antigen.

Dia mengatakan keluarga sudah setuju jenazah dimakamkan secara standar protokol kesehatan Covid-19.

Advertisement

Tetapi petugas yang mengurusi jenazah saat itu belum siap karena malam hari sehingga petugas harus dihubungi dulu.

"Setelah saya klarifikasi dengan petugas-petugas, menurut penilaian saya, pihak keluarga tidak sabar. Kami akui petugas yang mengurus jenazah tidak standby. Harus dihubungi dulu," ujarnya.

Baca Juga: Semua Pasien Covid-19 Asal Kudus Sudah Dipulangkan dari Donohudan 

Dia mengatakan RSUD siap memberikan pelayanan ambulans bagi pasien yang meninggal di RSUD Mukomuko.

Mobil ambulans, katanya, siap 24 jam dan pemulasaran pasien Covid-19 juga tidak ada kendala, termasuk peti dan perlengkapan lainnya.

"Tidak benar jika ada yang mengatakan RSUD enggan memfasilitasi mobil ambulans. Menurut saya, kejadian ini karena ada miskomunikasi," ujar Syafriadi.

Tes Swab

Satgas Covid-19 Mukomuko kemudian datang ke kediaman Soni untuk menggelar tes swab.

Satgas juga akan melakukan tes swab terhadap kontak erat lain.

"Kini kami lagi mengambil tes swab tadi mengambil swab salah satu keluarganya (suami)," kata juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, dalam keterangannya di Mukomuko.

 

Advertisement
Abu Nadzib - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif