news
Langganan

HASIL UN 2014 : Pengumuman UN, Sekolah Wajibkan Siswa Pakai Pakai Baju Adat - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Rima Sekarani I.n Jibi Harian Jogja  - Espos.id News  -  Senin, 16 Juni 2014 - 07:20 WIB

ESPOS.ID - Para siswa di SMP Negeri 3 Depok wajib mengenakan pakaian adat saat menerima pengumuman kelulusan, Sabtu (14/6/2014) pagi. (Rima Sekarani I.N.)

Harianregional.com, SLEMAN-SMP Negeri 3 Depok Sleman mewajibkan siswa kelas IX datang ke sekolah mengenakan baju adat. Ketentuan ini ditempuh untuk mencegah siswa mencorat-coret seragam.

“Kami hanya berpikir agar jangan sampai kegiatan kelulusan menimbulkan euforia yang kontradiktif dan kontraproduktif,” tutur Kepala SMP Negri 3 Depok, Sukendar, Sabtu (14/6/2014)

Advertisement

Menurut Sukendar, rasa syukur karena dinyatakan lulus harusnya tidak ditampilkan secara negatif. Konvoi kelulusan bisa saja merugikan orang lain dengan menyebabkan kemacetan maupun kemungkinan terjadi kecelakaan lalu lintas. Belum lagi aksi coret-coret seragam yang dinilai Sukendar tidak mendidik.

“Kalau berpakaian begini, mau konvoi juga tidak mungkin. Setidaknya mereka harus pulang dulu untuk ganti baju. Tapi ini kan juga didampingi orangtua,” jelas Sukendar.

Tak hanya 142 siswa lulus yang hari itu mengenakan seragam, orangtua pun diimbau setidaknya mengenakan pakaian batik.

Advertisement

“Kita nguri-uri kabudayan Jawa, biar anak-anak familiar dengan kebudayaannya. Sebab ternyata diantara mereka masih ada yang asing dengan pakaian jawa,” tutur Sukendar.

Satu siswa SMPN 3 Depok, Sleman Panji Agung Nugroho merupakan peraih nilai tertinggi di sekolah tersebut. Laki-laki berusia 14 tahun tersebut mengaku tidak menduga mendapatkan prestasi tersebut.

“Enggak nyangka bisa dapat nilai 38,45. Soalnya dua hari yang lalu udah mimpi nilainya 35,” ucap dia.

Advertisement

Ditanya perihal penggunaan baju adat, Panji sempat tidak setuju dengan rencana sekolah itu. Dia mengaku malu harus memakai beskap ke sekolah.

“Malu, kurang nyaman, tapi bisa buat lucu-lucuan juga ternyata. Biasanya nggak begini,” kata Panji.

Advertisement
Mediani Dyah Natalia - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif