by Redaksi - Espos.id News - Selasa, 18 Januari 2011 - 05:49 WIB
"Kemiskinan, negara maju juga banyak kemiskinannya kan. Untuk mengatakan kebohongan, itu berlebihan. SBY berani berantas korupsi. Banyak jadi korban kalau kita nggak berani. Kalau presiden cuma bisnis, main-main, siapa yang bertanggung jawab bagi rakyat," ujar Hartati usai pertemuan di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (18/1/2011).
Hartati pun memuji apa yang sudah dilakukan SBY dalam bidang politik dan demokrasi. Menurutnya, dulu orang tidak bisa menyampaikan pendapat dengan bebas dan ditangkap aparat keamanan. Sekarang orang bebas berdemokrasi.
"Sekarang sudah ada demokrasi yang sehat. Demokrasi bebas berpendapat. Yang maksimal dan terbaik jujur apa-adanya jujur tercapai," tambahnya.
Hartati pun menjelaskan selama ini hanya salah paham saja. Menurutnya, tidak pernah ada tokoh lintas agama yang mengkritik SBY. Kritik maupun tudingan kebohongan pemerintah itu hanya dibesar-besarkan saja.
"Dari Romo Magnis, tidak ada kata-kata yang mengatakan kebohongan publik. Tidak merasa ada kebohongan," jelas Hartati.
Hartati menambahkan, dalam pertemuan tersebut hanya Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, yang mengkritisi pemerintah.
"Pak Din ada hal-hal lain menyangkut enggak terkait agama. Tentang urusan ngatur negara. Pak Din punya keyakinan enggak boleh jangan terlalu asing. Pak Din agak bersifat politik praktis," jelasnya. Detik.com