by Shoqib Angriawan Jibi Solopos - Espos.id News - Selasa, 25 Agustus 2015 - 21:40 WIB
Esposin, SOLO--Perlengkapan muslim dan oleh-oleh haji yang dijual di sejumlah toko di Solo mengalami kenaikan rata-rata 15%. Kenaikan harga dipicu tingginya kurs dolar AS terhadap rupiah.
Pemilik toko Perlengkapan Haji dan Oleh-Oleh Asshafa, Ali Joban, mengatakan kenaikan harga mulai terjadi sejak awal Agustus. Dia tidak memiliki pilihan selain menaikkan harga karena oleh-oleh haji mayoritas diimpor dari sejumlah negara, seperti Arab Saudi dan Turki.
“Harga oleh-oleh haji banyak yang naik, rata-rata 15% karena dolar sangat tinggi. Barangnya juga impor jadi sangat mempengaruhi harga,” urainya saat ditemui Esposin di kiosnya yang ada di Pasar Kliwon, Solo, Selasa (25/8/2015).
Kurma madinah yang semula Rp125.000/kilogram, kini naik menjadi Rp150.000/kg. Air zam-zam yang sebelumnya Rp750.000/galon, kini menjadi Rp900.000/galon. Kacang arab yang sebelumnya Rp40.000/kg, naik menjadi Rp50.000/kg. Sementara, kacang almond yang sebelumnya Rp175.000/kg, kini menjadi Rp200.000/kg. Kacang fustuk yang sebelumnya Rp180.000/kg, naik menjadi Rp200.000/kg. Kismis yang semula Rp60.000/kg, naik menjadi Rp70.000/kg.
Selain nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS, kenaikan harga dipengaruhi tingginya permintaan oleh-oleh memasuki musim ibadah haji. Saat ini, kenaikan kenaikan permintaan peralatan ibadah dan pesanan sudah meningkat hingga 20%.
Salah satu anggota staf toko Perlengkapan Haji dan Oleh-Oleh Assegaf, Didin, mengatakan pelanggan datang dari berbagai wilayah seperti Solo, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, dan Pacitan. Mereka memesan aneka perlengkapan ibadah, seperti sajadah, peci, gantungan kunci, tasbih, sarung dan mukena.
Pelanggan juga memesan aneka makanan khas oleh-oleh haji, seperti kurma, cokelat, dan kacang arab. “Tetapi kalau untuk oleh-oleh makanan, pelanggan banyak yang memesan dan dikirim setelah pulang haji,” paparnya saat ditemui Esposin di kios yang ada di Pasar Kliwon, Selasa.