by Redaksi - Espos.id News - Minggu, 6 Oktober 2013 - 01:17 WIB
Penetapan awal Zulhijah 1434 H tersebut diambil melalui sidang isbat di Gedung Kementerian Agama, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta, Sabtu (5/10/2013) petang. Pada rapat tersebut hadir perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam dari seluruh Indonesia.
Sidang isbat adalah sidang penetapan dalil syar`i di hadapan majelis untuk menetapkan suatu kebenaran atau peristiwa yang terjadi. Sidang isbat itu dipimpin Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil dan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Tengku Zulkarnain.
Sebelum sidang digelar, seperti juga pada sidang isbat awal Ramadhan dan 1 Syawal, dilakukan paparan mengenai posisi hilal dan matahari oleh Thomas Djamaluddin dari Planetarium Jakarta. Dari sisi astronomi, penjelasan Thomas tak ada yang menyangkal. Tetapi tatkala sidang hendak mengambil keputusan, muncul silang pendapat.
Memang pada sidang awal Zulhijah tersebut tak seramai penentuan awal Ramadhan atau 1 Syawal. Tetapi perhatian Ormas Islam terhadap persoalan ini tetap besar. Sidang berlangsung sejak pukul 16.30 WIB, dan usai salat Magrib dilanjutkan dengan pembahasan dan mendengarkan pendapat dari wakil-wakil ormas.
Majelis sidang isbat akhirnya menyetujui keputusan yang ditetapkan Dirjen Bimas Islam.