by Jibi Harian Jogja Antara - Espos.id News - Jumat, 12 Desember 2014 - 16:20 WIB
Harianregional.com, JOGJA-Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII), Suwarsono Muhammad menyebut globalisasi timur
yang digambarkan sebagai tata kelola dunia yang lebih demokratis dan adil akan datang lagi."Potensi lahirnya kembali globalisasi timur yang meliputi Tiongkok, imperium Islam, dan India telah terbuka lebar. Sebelum dikuasai Amerika Serikat dan negara Barat, globalisasi timur pernah hadir pada abad ke-13 hingga ke-15," katanya saat seminar "Menuju Masyarakat Madani dan Lestari", Kamis (11/12/2014).
Suwarsono mengatakan globalisasi timur akan datang lagi dengan kemungkinan lebih demokratis dan lebih adil. Dalam konteks masyarakat madani itu tidak ada lagi yang mempersoalkan kebenaran dari globalisasi timur.
"Contohnya, berdasarkan data yang ada menunjukkan produk domestik bruto (PDB) negara Tiongkok saat ini sudah satu seperempat kali dari PDB Amerika Serikat," kata Suwarsono yang juga penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut dia, dari skala yang paling abstrak, masyarakat madani yang diperkirakan terwujud pada lima sampai sepuluh tahun mendatang itu akan membuat dunia tidak dikuasai lagi oleh satu peradaban.
"Ketika dunia ini dikuasai oleh lebih dari satu peradaban, maka tenggang rasa dan negosiasi akan berjalan lebih demokratis dan adil. Saya berharap hal ini akan menjadi kesempatan yang luar biasa bagi Indonesia maupun umat Islam dengan datangnya globalisasi timur," katanya.
Ketua Komisi Yudisial Suparman Marzuki mengatakan inti dari masyarakat madani adalah adanya toleransi yang kuat, penghargaan pada pluralisme, demokratis, dan tidak ada dominasi suatu bangsa dan satu peradaban dengan peradaban yang lain. Menurut dia, dari sudut pandang hukum, persoalan sosial akan menjadi signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan satu bangunan hukum yang lebih beradab.
"Tidak mungkin lagi hidup dengan situasi seperti sekarang, yang mempertahankan perilaku culas, bergaya mau menang sendiri di atas kesalahan dirinya. Hal ini akan dilawan oleh kekuatan sosial," katanya.
Seminar yang digagas oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Universitas Islam Indonesia (UII) itu merupakan rangkaian acara Open Day & Innovation Expo UII 2014.