by Nancy Junita - Espos.id News - Minggu, 6 Maret 2022 - 19:08 WIB
Esposin, PAPUA — Kelompok bersenjata di Papua yang membantai delapan karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) pada Rabu (2/3/2022) lalu dipimpin Terry Aibon.
Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani mengungkapkan dari hasil penyelidikan pelaku penyerangan ke kamp PT PTT dipimpin Terry Aibon yang merupakan anak buah Nau Waker.
"Namun untuk lebih memastikan anggota masih melakukan pendalaman," kata Kombes Faizal Rahmadani di Papua, seperti dikutip Esposin dari Bisnis, Minggu (6/3/2022).
Seperti diketahui, insiden penyerangan terhadap karyawan PT. PTT dan kontraktor serta warga lokal menewaskan delapan orang dari sembilan orang yang ditugaskan memperbaiki BTS3Telkomsel di titik CO 53M 756085 9585257.
Seperti diketahui, insiden penyerangan terhadap karyawan PT. PTT dan kontraktor serta warga lokal menewaskan delapan orang dari sembilan orang yang ditugaskan memperbaiki BTS3Telkomsel di titik CO 53M 756085 9585257.
Baca Juga: Ini Detik-Detik Pembantaian Karyawan PTT oleh KKB Papua
Tercatat sembilan orang yang terdiri atas empat orang karyawan PT PTT, tiga karyawan kontraktor dan seorang pemandu lokal berada di lokasi namun satu orang selamat karena sempat bersembunyi kala gerombolan itu datang.
Baca Juga: Lokasi Pembantaian 8 Pekerja PTT oleh KKB di Puncak Papua Terisolir
Sebelumnya, Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Muhammad Firman menyatakan pihaknya saat ini fokus mengevakuasi karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) yang menjadi korban penyerangan KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak tersebut.
Kombes Firman yang berada di Timika menyatakan timnya akan memastikan kondisi delapan karyawan yang dinyatakan meninggal namun itu tergantung cuaca.
"Kami telah meminta bantuan melalui Kapolda Papua untuk berkoordinasi dengan Bupati Kabupaten Puncak agar dapat menyisir lokasi guna mengetahui kebenaran para korban," katanya.
Baca Juga: Menggila, KKB Papua Bakar Sekolah di Pegunungan Bintang
Proses evakuasi sendiri masih dirapatkan bersama pihak perusahaan mengingat medan yang hanya bisa dilalui menggunakan alat angkut udara.
“Ada beberapa skenario yang saat ini sedang kami siapkan untuk rencana proses evakuasi, jika benar terdapat delapan orang korban berarti akan ada mobilisasi evakuasi dan juga pengerahan personel nantinya dan berupaya berkomunikasi dengan korban selamat," ujar Kaops Damai Cartenz Kombes Muhammad Firman.