by Redaksi - Espos.id News - Kamis, 24 November 2011 - 18:29 WIB
Solo (Esposin)--Dewan Pengurus Cabang (DPC) Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Solo menyayangkan ada sejumlah Sekolah Luar Biasa (SLB) yang berada di Soloraya tak memiliki guru bahasa isyarat.
Menurut Supervisor DPC Gerkatin, Muhamad Ismail, sejumlah sekolah yang memiliki label SLB seharusnya mereka mempunyai guru yang berkompeten dan mampu berkomunikasi dengan bahasa isyarat.
Kekosongan guru yang mampu menggunakan bahasa isyarat ini tidak perlu terjadi, mengingat masing-masing sekolah memiliki kebijakan tersendiri untuk menentukan berapa jumlah guru yang mereka butuhkan.
Pihaknya mengaku menyayangkan hal tersebut, karena seorang difabel atau berkebutuhan khusus juga memiliki hak yang sama untuk mengenyam pendidikan.
“Kami pernah wawancara langsung dengan pihak SLB terkait ketersedian guru atau pendidik yang mengetahui bahasa isyarat, mereka mengakui bahwa sekolah mereka tak memiliki guru yang menguasai bidang tersebut,” jelas dia dalam jumpa pers yang digelar di Rumah Makan Boga Bogi, Jl Adisucipto, Solo, Kamis (24/11/2011).
(das)