by Newswire - Espos.id News - Senin, 12 Desember 2022 - 18:10 WIB
Esposin, CIANJUR -- Tim SAR gabungan menemukan jenazah anak laki-laki di Kampung Garogol, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Minggu (11/12/2022).
Jenazah tersebut teridentifikasi atas nama Rifki, 11. Tubuh anak laki-laki itu ditemukan 19 hari setelah dilaporkan hilang tertimbun material rumah yang ambruk akibat gempa bumi Cianjur beberapa waktu lalu.
Kepala BPBD Cianjur, Fatah Rizal, mengatakan penemuan jenazah anak laki-laki itu menambah jumlah korban meninggal dunia yang semula 334 orang menjadi 335 orang. Jumlah itu belum termasuk delapan orang korban lain yang diprediksi berada di area Sate Sinta-Cijedil dan Jalan Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, tetapi belum ditemukan hingga kini.
"Jenazah korban ditemukan Ahad [11/12/2022] malam sekitar pukul 20.35 WIB. Saat petugas gabungan TNI/Polri bersama sukarelawan dan warga sedang melakukan bersih-bersih puing rumah yang akan dibangun kembali pemiliknya. Petugas mencium bau bangkai sehingga langsung melakukan pencarian," kata Rizal.
Pencarian dilakukan dengan membongkar puing rumah yang menutup tubuh korban. Petugas menemukan jenazah korban dan membawa ke RSUD Sayang Cianjur.
Baca Juga : Kerja Cepat, 5.000 Personel Gabungan Bersihkan Puing-puing Dampak Gempa Cianjur
Hasil identifikasi korban atas nama Rifki. Pihak keluarga sudah melaporkan kehilangan anaknya sejak Senin (21/11/2022) atau saat gempa magnitudo 5.6 mengguncang Cianjur.
Pihak keluarga sudah sempat mencari keberadaan anak tersebut, namun tidak membuahkan hasil.
Anggota Sukarelawan Kolaborasi Kemanusiaan, Roni Elansa, mengatakan jenazah korban ditemukan di bawah puing rumah yang ambruk, tepatnya di antara gang rumah orang tuanya dengan rumah tetangga. Orang tua korban, kata dia, sempat melihat anaknya berlari keluar rumah saat gempa.
"Jenazah korban ditemukan dalam posisi tertelungkup. Korban dilaporkan hilang pada saat gempa mengguncang Cianjur. Jenazah korban dibawa ke RSUD Sayang Cianjur untuk identifikasi dan visum," ungkap dia.
Pihaknya bersama tim SAR gabungan akan memfokuskan pencarian korban yang masih dilaporkan hilang sembari membantu warga menyingkirkan material rumah yang ambruk sebelum dibangun kembali.
Baca Juga : Masuk Patahan Cugenang, 6 Desa di Cianjur Terlarang untuk Ditinggali