by Newswire - Espos.id News - Selasa, 18 Agustus 2020 - 20:45 WIB
Esposin, MAKASSAR -- Pasangan kakek dan nenek di Makassar, terjebak di dalam rumah gegara akses jalan ditembok
Nasib malang itu menimpa pasangan kakek dan nenek, Hamzah Daeng Lallo, 68 dan Halimah Daeng Tanang, 77, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel)
Rumah pasangan Hamzah dan Halimah terletak di Jalan Aroepala 3, RW 05, RT 04, Kelurahan Kassi-kassi, Kecamatan Rappocini, Makassar. Halimah mengungkapkan, akses jalan menuju rumahnya mulai ditembok Sabtu (15/8/2020) tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
"Tertutup semua sekarang, tidak bisa lagi lewat, tidak bisa masuk juga. Sabtu pagi itu sudah mulai dibongkar pagar seng, baru dibangun pagar tembok," kata Halimah saat ditemui detikcom, Selasa (18/8/2020).
Jalan Kampung di Tanon Sragen Ini Mendadak Ditutup Pagar Tembok
"Tertutup semua sekarang, tidak bisa lagi lewat, tidak bisa masuk juga. Sabtu pagi itu sudah mulai dibongkar pagar seng, baru dibangun pagar tembok," kata Halimah saat ditemui detikcom, Selasa (18/8/2020).
Jalan Kampung di Tanon Sragen Ini Mendadak Ditutup Pagar Tembok
"Saya ada di rumah [saat pekerja bangun tembok]. Sabtu saya terjebak Minggu [16/8/2020] sore baru keluar," ujarnya.
Halimah akhirnya bisa keluar dari rumahnya berkat bantuan anak-anaknya. Salah seorang menantu Halimah, Megawati mengungkapkan, pihaknya langsung berupaya mengeluarkan ibu mertuanya. Begitu ia mengetahui akses jalan ke rumah mertuanya sudah tertutup tembok.
"Hari Minggu itu saya pergi melapor ke Polsek karena kan tidak mungkin kita yang pergi bongkar. Kami datang ke Polsek karena mama ada di dalam," kata Megawati.
1.945 Perempuan Indonesia Bermasker Dukung Gerakan Pakai Masker
"Sempat ji kami kirim makanan ke Mama, karena pagarnya masih sebatas dagunya ji suamiku, masih bisa kirim-kirim makanan ke sebelah. Tapi Minggu mulai pembangunannya lagi, sampai di atas seng [atap]," tuturnya.
Sementara itu, Halimah mengungkapkan, dia dan suaminya sudah tinggal di rumahnya sejak 1978 silam. Suatu ketika ada usaha warung kopi yang membeli tanah yang merupakan jalanan menuju akses jalan rumahnya.
"Saya asli sini, sejak 1978 sini, ini warkop jadi mi jalanan baru beli tanah. Tapi Saya sebelum ada jalanan, saya masih hutan di sini sudah tinggal di sini," kata Halimah.
Jelang Malam 1 Sura, Wilayah Perbatasan Madiun Dijaga Ribuan Personel
Halimah berharap ada keadilan agar akses jalan menuju rumahnya dapat kembali terbuka."Keadilan yang kami butuhkan, jalanan yang kami butuhkan. Pakaian yang ku pakai ini saja pakaian sejak hari Sabtu ji yang kami Perlukan. Jangan sampai keadilan tumpul ke atas tajam ke bawah," imbuhnya.
Kini Halimah bersama suaminya harus mengungsi sementara waktu ke rumah anaknya karena akses jalan menuju rumahnya sudah tertutup total.