news
Langganan

GAY NGANJUK: Polisi Bongkar Makam - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id News  -  Rabu, 22 Februari 2012 - 15:43 WIB

ESPOS.ID - Polisi membongkar makam Sudarno, warga Desa Sukowiyono, Kecamatan Padas, Ngawi salah satu korban pembunuhan Mujianto

NGAWI- Protes dari keluarga tidak menghalangi petugas dari Polres Nganjuk dan Dokter Kesehatan Puslabfor Polri cabang Surabaya untuk membongkar makam korban pembunuhan berantai asal Desa Widodaren, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Romadhon. Pembongkaran ini untuk proses pemeriksaan ulang.

Advertisement

Romadhon merupakan satu dari empat korban pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Mujianto (34), warga Desa Jatikapur, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, karena cemburu para korban berhubungan dengan pasanganya Joko Suprianto.

Selain Romadhon, satu korban tewas lainnya yang juga asal Ngawi adalah Sudarno, warga Desa Sukowiyono, Kecamatan Padas, yang makamnya baru saja dipindahkan dari Nganjuk ke Ngawi atas permintaan keluarga.

Pembongkaran makam di tempat pemakaman umum desa setempat, Rabu (22/2/2012), itu menarik perhatian warga. Puluhan warga memenuhi lokasi sekitar, namun tidak dapat melihat dari dekat karena dijaga ketat oleh polisi dan dipasang kain penutup setinggi dua meter.

Advertisement

"Pembongkaran makam korban ini dilakukan untuk mencari barang bukti yang baru. Hasilnya akan digunakan untuk melengkapi sejumlah barang bukti yang telah ada dalam kasus pembunuhan berantai ini," ujar Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Sukono.

Disinggung soal motif dari kasus ini yang berlatarbelakangkan asmara sesama jenis, AKP Sukono memilih tidak berkomentar banyak.

Sementara, pembongkaran makam Romadhon mendapat protes keras dari pihak keluarga. Meski demikian, keluarga tidak dapat berbuat banyak dan mengikuti proses pembongkaran makam tersebut guna proses hukum.

Advertisement

"Kami sebetulnya keberatan dengan pembongkaran makam Mas Romadhon. Kasihan almarhum, sudah tenang-tenang masih dibongkar lagi," kata adik ipar korban Muhammad Nasir.

Pihaknya mengaku tidak tahu pasti alasan dibongkarnya makam Romadhon. Sebab sepengetahuannya, jenazah Romadhon dulunya sudah pernah diperiksa oleh Polisi Nganjuk sebelum diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.

"Dulu informasinya sudah dilakukan pemeriksaan, tapi kenapa saat ini makam kakak saya dibongkar lagi oleh polisi," tanya dia penasaran.

Meski penasaran dan keberatan, pihak keluarga pada akhirnya tidak bisa berbuat banyak untuk menghalangi petugas. Karena pembongkaran makam itu dilakukan untuk keperluan proses hukum bagi pelaku Mujianto.

Pembongkaran makam dilakukan sejak pukul 10.00 WIB pagi hingga siang hari. Pihak Kepolisian Resor Nganjuk yang bertugas di lokasi tidak bisa dimintai keterangan. Antara

Advertisement
Arif Fajar Setiadi - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif