by Bc - Espos.id News - Jumat, 20 Agustus 2021 - 18:07 WIB
Esposin, SOLO – Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Prodi Statistika, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo sukses meraih juara 2 lomba esai dengan mengusung gagasan pendidikan di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).
Prestasi di kancah nasional ini diraih mahasiswi FMIPA, Aulia Maulani Syifa Nur Hidayato dan mahasiswa program studi Statistika, Muhammad Zidni Subarkah. Mereka berkompetisi dalam Pekan Keilmuan Sosial Politik (PKSP) 2021. Kompetisi ini diadakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Muhammad Zidni Subarkah pun menjelaskan detail gagasan yang diusungnya. Yakni esai berjudul “Reality (Reading While Learning Technology) Program: Upaya Peningkatan Angka Minat Membaca dan Pengenalan Teknologi Bagi Anak-Anak di Daerah 3T”.
Baca juga: UNS Solo Luncurkan Hibah Rp1,7 Miliar untuk Kegiatan Mahasiswa, Begini Alur Pengajuannya
Baca juga: UNS Solo Luncurkan Hibah Rp1,7 Miliar untuk Kegiatan Mahasiswa, Begini Alur Pengajuannya
Penulisan esai ini dilatarbelakangi keinginan menyuarakan gagasan program edukasi di daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T). Daerah 3T adalah daerah yang paling terluar pada wilayah Indonesia.
Menurut Muhammad Zidni Subarkah, fasilitas teknologi di daerah 3T masih belum memadai dan menunjang pendidikan. Digitalisasi yang terjadi saat ini akibat pandemi Covid-19 mendorong semua daerah beradaptasi dalam penggunaan teknologi. Maka dari itu, lanjutnya, esai ini disusun guna mencegah daerah 3T semakin tertinggal.
Baca juga: Komputer Tak Cukup, Simulasi Asesmen Nasional di Solo Pakai Sistem Sif
Mekanisme yang dijelaskan Muhammad Zidni Subarkah adalah saat anak belajar teknologi di perpustakaan menggunakan gawai. Sebelum bisa mencoba teknologi pada laptop atau komputer yang tersedia, mereka diwajibkan mempelajarinya dahulu dengan membaca.
“Sekali dayung, satu dua pulai bisa terlampaui. Bisa bermanfaat bagi anak-anak di daerah 3T,” tutur Muhammad Zidni.
Baca juga: Menpora Dorong FKOR UNS Jadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Paragames
Mereka pun turut melakukan riset penunjang dalam penyusunan esai ini. Seperti penentuan daerah sasaran, build up sarana dan perlengkapan hingga set up hardware dan software. Adapun beberapa sub program yang diusung meliputi good writing and reading book, learning technology, video conference education.
Keberhasilan ini membanggakan mereka juga UNS Solo. Terlebih lagi karena mereka mampu menyisihkan lebih dari 200 peserta, baik mandiri maupun berkelompok. “Semoga bisa menginspirasi siapapun yang membaca esai ini [untuk] merealisasikannya. Sehingga nantinya kesetaraan taraf pendidikan itu bisa meningkat,” harapnya.
Selain itu, Muhammad Zidni dan Aulia Maulani berharap, mahasiswa UNS dapat terus berkarya. Juga memberikan inovasi dan gagasan terbaik guna mengharumkan nama UNS. Sehingga tidak hanya bangga memiliki UNS, tapi juga membuat UNS bangga.