news
Langganan

FENOMENA LEAP SECOND 30 JUNI : Malam Ini Kiamat Internet Bakal Terjadi? - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Jafar Sodiq Assegaf Jibi Solopos.com  - Espos.id News  -  Selasa, 30 Juni 2015 - 14:10 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi kiamat (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Fenomena leap second pada 30 Juni telah dipersiapkan sejumlah perusahaan teknologi besar seperti Google.

Esposin, SOLO – Hari ini, Selasa (30/6/2015), fenomena haru lebih lama dari 24 jam diperkirakan bakal terjadi. Berbagai prediksi kekacauan telah dikemukakan para ahli.

Advertisement

Fenomena lompatan detik kabisat kedua (leap second) ini menjadi fokus utama para pengembang aplikasi Internet. 

Dilansir Dailymail, Selasa, perusahaan-perusahaan teknologi besar penyedia layanan berbasis internet mengklaim telah sangat siap.

Google contohnya, mereka mengaku telah melakukan penyesuaian waktu jam atom sejak tahun 2014 kemarin. Sehingga, sistem komputasi Google tidak akan kesulitan untuk menyesuaikan dengan lompatan detik kabisat kedua (leap second). Teknik ini dikenal dengan sebutan "leap smear".

"Kami memiliki cara cerdas untuk menangani detik kabisat. Daripada mengulang detik yang sama dua kali, kami telah menambahkan waktu sepersekian milidetik sejak tahun lalu," jelas insinyur Google, Nuh Maxwell dan Michael Rothwell pada blog resmi Google.

Advertisement

Cara lain untuk menghindari masalah ini adalah dengan mematikan sistem komputer selama 1 atau 2 jam di sekitar waktu penambahan tersebut.

Seperti diberitakan Esposin sebelumnya, kelompok ilmuwan ketepatan waktu Paris Observatory dan International Earth Rotation Service (IERS) mengungkap akan ada penambahan waktu yang akan terjadi pada tanggal 30 Juni 2015. Kesimpulan ini sejalan dengan hasil penelitian NASA.

Pada tanggal tersebut, hari akan berakhir bukan pada pukul 23.59.59, melainkan pada 23.59.60. Tanggal 1 Juli 2015 sendiri tetap akan dimulai pada 00.00.00.

Advertisement

Ini membuat 30 Juni 2015 bakal lebih lama dari 24 jam. Kompensasi yang rencananya akan dilakukan IERS itu dilakukan untuk membuat waktu dan rotasi bumi tepat.

Advertisement
Jafar Sodiq Assegaf - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif