by Tim Solopos - Espos.id News - Rabu, 6 Juli 2022 - 18:01 WIB
Esposin, JOMBANG -- Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan anak pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyyah Jombang, Jawa Timur, menyedot perhatian masyarakat. Dalam kasus ini, terduga pelaku pencabulan berinisial MSA, masih bisa menghirup udara bebas dan polisi belum berhasil menangkapnya.
Pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah Jombang, Kiai Haji Muhammad Mukhtar Mukhti, atau ayah dari pelaku pencabulan, bahkan meminta polisi tidak menangkap anaknya. Menurutnya, anaknya hanya menjadi korban fitnah.
Berikut ini lima fakta terkait kasus pencabulan yang dilakukan anak kiai Jombang terhadap santriwatinya:
Baca Juga: Sosok Mas Bechi Anak Kiai Jombang DPO Pencabulan, Ini Profilnya
Waktu itu, korban melaporkan MSA ke Polres Jombang atas dugaan pencabulan. Laporan tersebut diterima dengan No.LP:LPB/392/X/RES/1.24/2019/JATIM/RESJBG. MSA telah ditetapkan sebagai tersangka pada Desember 2019.
Baca Juga: Susah Ditangkap, Anak Kiai Jombang DPO Pencabulan Sembunyi di Ponpes
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Polisi Dirmanto, mengatakan mobil berpelat nomor S 1741 ZJ sempat menghalang-halangi polisi saat hendak menangkap MSA pada Minggu.
Tim Polda Jatim hendak menangkap anak kiai Jombang yang menjadi DPO kasus dugaan pencabulan, MSA. “Saat di jalan raya di Jombang, tim dihalang-halangi oleh mobil berpelat nomor S 1741 ZJ. Akibat peristiwa tersebut, salah satu anggota kami terjatuh,” katanya.
Baca Juga: Tampang Anak Kiai Jombang DPO Pencabulan, 3 Tahun Bebas Berkeliaran
Dalam unggahan itu juga disebutkan polisi sempat menahan laju salah satu mobil yang digunakan tersangka pada Minggu. Namun, tersangka MSA berhasil kabur dengan berpindah mobil.
Baca Juga: Kiai Jombang Tolak Anaknya DPO Pencabulan Ditangkap: Demi Kebaikan
Dia meminta kapolres untuk tidak memaksa menangkap tersangka MSA. Kiai ternama di Jombang itu beralasan demi kebaikan dan keselamatan bersama. Bukan hanya itu, kiai tersebut juga menyebut anaknya yang merupakan DPO kasus dugaan pencabulan itu merupakan korban fitnah. Kiai Jombang itu menyebut persoalan tersebut merupakan masalah keluarga.