news
Langganan

Empat Warga NU yang Potensial jadi Cawapres, Ada Khofifah dan Cak Imin - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id News  -  Sabtu, 29 April 2023 - 22:02 WIB

ESPOS.ID - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau kesiapan tol Pasuruan Probolinggo (Paspro) di ruas tol Probolinggo Timur tepatnya di exit tol Gending, Senin (10/4/2023). (jatimprov.go.id)

Esposin, BENGKULU -- Pakar politik sekaligus akademisi Universitas Bengkulu Dr. Panji Suminar menyebutkan ada empat nama yang bisa menjadi representasi warga Nahdlatul Ulama yang berpotensi diusung menjadi calon wakil presiden di Pemilu 2024.

"Pemilih di Jawa Tengah dan Jawa Timur merupakan basisnya NU makanya parpol mencoba menggaet cawapres dari NU. Misalnya Erick Thohir, asalnya kan Banser NU, jadi dia berpotensi jadi representasi NU," kata Panji Suminar di Bengkulu, Sabtu (29/4/2023).

Advertisement

Walau bisa menjadi representasi dari NU namun Erick Thohir menurut dia belum mengakar kuat di NU.

Nama kedua Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Advertisement

Nama kedua Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah dianggap sudah mengakar di NU dan dia punya keunggulan menjadi Gubernur Jawa Timur, salah satu basis NU.

"Artinya secara elektoral dia bagus, Jawa Timur dia kuasai," kata Panji seperti dikutip Esposin dari Antara.

Advertisement

Serupa dengan Khofifah, Muhaimin Iskandar merupakan orang Jawa Timur punya basis elektoral dan juga telah mengakar di NU.

"Apalagi Muhaimin Iskandar juga ketua umum partai, PKB dia yang pegang. Sekarang tinggal menunggu Muhaimin tetap berpasangan dengan Prabowo, atau berlabuh ke Ganjar ketika ada tawaran," kata Panji Suminar.

Nama terakhir yaitu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Advertisement

Gus Yaqut juga kuat di NU, memiliki basis massa di Jawa Tengah sekaligus adik dari Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf.

"Gus Yaqut juga bisa jadi representasi NU, namun persoalannya Gusa Yaqut kan PKB, PKB dipimpin Cak Imin yang juga masuk bursa cawapres. Sementara, Gus Yahya, beliau sudah menyatakan tidak akan terlibat politik praktis. Jadi empat nama itu saja yang kira-kira bisa jadi representasi NU," ujarnya.

Terkait nama Yenny Wahid, Panji Suminar mengatakan elektabilitas dari keturunan Gus Dur tersebut belum mampu menyaingi sosok-sosok representasi NU lainnya.

Advertisement
Abu Nadzib - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif