news
Langganan

Ekspor Perdana Smelter Grade, Jokowi: Hilirisasi Untungkan Negara - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id News  -  Selasa, 25 Januari 2022 - 22:17 WIB

ESPOS.ID - Editor : Chandra Hamdani Noor Presiden Joko Widodo dalam acara peluncuran pelepasan ekspor perdana tahun 2022 smelter grade alumina produksi PT Bintan Alumina Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (25/1/2022). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden

Esposin, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan pelepasan ekspor perdana tahun 2022 smelter grade alumina produksi PT Bintan Alumina Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (25/1/2022).

Dalam siaran pers Biro Pers Sekretariat Presiden, yang diterima di Jakarta, Presiden Jokowi mengapresiasi perusahaan yang telah berani melakukan hilirisasi industri bahan mineral dan tambang.

Advertisement

"Saya terima kasih ada perusahaan-perusahaan seberani ini membangun dengan investasi, tentu saja dengan risiko-risiko yang ada. Kita harapkan semua bahan mentah kita olah sendiri di Tanah Air," ujar Presiden seperti dikutip Esposin dari Antara.

Baca Juga: Abaikan Uni Eropa, Jokowi: Ekspor Bahan Mentah? Ndak

Advertisement

Baca Juga: Abaikan Uni Eropa, Jokowi: Ekspor Bahan Mentah? Ndak

Pada kesempatan tersebut, Presiden kembali menekankan pentingnya hilirisasi industri dengan mulai menghentikan ekspor bahan mentah.

Presiden pun mendorong agar perusahaan-perusahaan dapat melakukan pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi sehingga meningkatkan nilai tambah dari produk tersebut.

Advertisement

Baca Juga: Diproyeksikan Produksi Liquid Sugar dan Nira Mentah, 4 PG PTPN IX Dikaji

Pada kesempatan itu, Presiden juga menceritakan kunjungannya ke Kabupaten Muara Enim dalam rangka peletakan batu pertama proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME). Presiden mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk melakukan hilirisasi industri tersebut.

"Tadi kembali ke DME, dimetil eter, kita punya bahan baku banyak sekali, gede sekali, kita malah impor elpiji Rp80-an triliun setiap tahun. Terlalu nyaman kita ini, terlalu enak kita ini," tambahnya.

Advertisement

Hilirisasi industri, tambah Presiden, juga akan memberikan banyak keuntungan bagi negara seperti pajak, baik pribadi maupun perusahaan hingga pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat.

"Yang paling penting membuka lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya, bisa 7.000, kemarin di Konawe 27.000, di Morowali 45.000, ini yang dibutuhkan rakyat," imbuhnya.

Baca Juga: Ekspor Industri Kreatif Korea Selatan Meningkat

Advertisement

Presiden pun kembali menegaskan pemerintah akan tetap menghentikan ekspor minerba dalam bentuk bahan mentah, meskipun kebijakan tersebut mendapatkan protes dari berbagai negara melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

"Dengan risiko apa pun satu persatu akan saya stop. Nikel stop ini kita digugat oleh WTO, silakan gugat. Nanti stop bauksit, stop, mesti ada yang gugat lagi silakan gugat enggak apa-apa kita hadapi," tegasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Advertisement
Abu Nadzib - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif