by Damar Sri Prakoso Jibi Solopos - Espos.id News - Jumat, 15 Agustus 2014 - 06:50 WIB
Esposin, JOGJA--Inflasi Indonesia pada kuartal I 2014 yang menduduki peringkat pertama se-ASEAN disebabkan tiga faktor. Ketiga pendorong laju inflasi itu meliputi infrastruktur dalam negeri yang buruk, pengaruh musim hujan, dan inflasi musiman saat Lebaran.
Infrastruktur buruk yang paling terlihat adalah banyaknya jalan rusak yang membikin distribusi barang menjadi lama, bahkan macet. Kemudian waiting time kontainer untuk masuk pelabuhan sebelum dinaikkan ke kapal mencapai sepekan. Padahal di Singapura hanya butuh waktu sehari.
"Faktor kedua adalah pengaruh musim hujan. Tiap Januari pasti inflasi tinggi karena curah hujan tinggi, jalanan banjir, lalu lintas jadi macet, sehingga mengakibatkan arus distribusi barang terhambat," kata Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM, A. Tony Prasetiantono, kepada wartawan di kegiatan Permata Journalist Workshop di Hotel Tentrem, Jogja, Kamis (14/8/2014).
Faktor ketiga pendorong inflasi adalah inflasi musiman seperti saat Lebaran. Dalam momentum Lebaran, banyak orang yang berkarakter heroik dan secara kultural nekat belanja barang melebihi biasanya karena ada motivasi dapat THR.
Di sisi lain, penjual juga nekat menaikkan harga, dan pemerintah pun mengizinkannya dengan pemberian tuslah.
Disebutkan Tony, secara berurutan, negara dengan inflasi tertinggi hingga terendah di ASEAN yakni Indonesia (5,9%), Singapura (4%), Filipina (3,2%),Thailand (3,1%), dan Malaysia (1,5%).