by Abu Nadzib Newswire - Espos.id News - Rabu, 25 Januari 2023 - 11:39 WIB
Esposin, JAKARTA -- Kondisi jenazah Siti Fatimah, salah satu korban pembunuhan berantai oleh kelompok Wowon di Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih utuh saat makamnya dibongkar polisi untuk autopsi, Selasa (24/1/2023).
Utuhnya jasad korban pembunuhan itu karena pemakamannya beberapa waktu lalu memakai prosedur Covid-19, yakni dibungkus plastik beberapa lapis.
Siti Fatimah merupakan salah satu korban pembunuhan kelompok Wowon. Versi polisi, Siti didorong ke laut oleh Noneng, mertua Wowon, beberapa waktu lalu.
Jasadnya kemudian ditemukan nelayan yang lantas dimakamkan dengan prosedur Covid-19.
Jasadnya kemudian ditemukan nelayan yang lantas dimakamkan dengan prosedur Covid-19.
Tragisnya, setelah membunuh Siti giliran Noneng yang dibunuh oleh menantunya, Wowon.
Makam Siti Fatimah dibongkar kemudian jasadnya dibawa oleh Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri untuk dilakukan autopsi di Rumah Sakit Polri di Kramat Jati, Jakarta Timur.
Selain memeriksa kondisi jenazah tenaga kerja wanita (TKW) itu, polisi juga mengambil sampel DNA pembanding dari anak kandung dan adik kandung korban.
Polda Metro Jaya terus melakukan pendalaman kasus tewasnya seorang TKW asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, itu untuk mengetahui penyebab kematiannya, benarkah karena tenggelam ke laut karena didorong ataukah karena penyebab lain.
"Informasi kejanggalan dari keluarga masih didalami, karena keluarga masih dalam pemeriksaan," kata Indrawienny seperti dikutip Esposin dari Antara.
Kasus pembunuhan berantai oleh kelompok Wowon bermula dari ditemukannya sekeluarga yang tewas secara tidak wajar di sebuah rumah di Bekasi, wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Dari penyelidikan jajaran Polda Metro Jaya lantas menangkap Wowon bersama dua tersangka lainnya, yakni Solihin alias Duloh dan Dede Solehudin.
Ketiganya diduga melakukan pembunuhan berantai dengan jumlah korban jiwa sembilan orang, masing-masing di Bekasi, Cianjur dan Garut.