news
Langganan

Dilaporkan Lakukan Pelecehan, Tukang Pijit Mengaku Dipukuli Polisi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id News  -  Sabtu, 25 Desember 2021 - 05:01 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi penganiayaan (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Esposin, BANGKALAN — Seorang pria berinisial AZ, 51, warga Kelurahan Pangeranan, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur mengaku dipukuli seorang polisi dan kerabatnya.

Namun laporan di kepolisian setempat justru tentang dugaan pelecehan yang dilakukan AZ.

Advertisement

Kasus ini sekarang ramai jadi bahan gunjingan di daerah tersebut. AZ meminta bantuan Bahiruddin, jadi kuasa hukumnya, kemudian melaporkan dugaan kasus penganiayaan tersebut.

Kasus pemukulan ini sendiri terjadi pada Senin (20/12/2021) kemarin. Dugaan pemukulan terjadi saat AZ melakukan pijat refleksi pada Y dan D yang disebut-sebut merupakan istri dan adik dari polisi tersebut.

Advertisement

Kasus pemukulan ini sendiri terjadi pada Senin (20/12/2021) kemarin. Dugaan pemukulan terjadi saat AZ melakukan pijat refleksi pada Y dan D yang disebut-sebut merupakan istri dan adik dari polisi tersebut.

"Jadi klien kami semula dihubungi oleh Y untuk keperluan tagihan PDAM. Lalu AZ datang ke rumah Y. Setibanya di sana keduanya berbincang dan Y mengeluhkan badannya sakit," katanya seperti dikutip Esposin dari uara.com, Jumat (24/12/2021).

AZ yang dikenal memiliki keterampilan memijat refleksi tersebut menawarkan diri pada Y untuk dipijat. Tak hanya seorang diri, saat dipijat, Y berada di teras bersama adiknya, D serta ibunya, E.

Advertisement

Baca Juga: Ngaku Terdesak Ekonomi, Tukang Pijat Ini Nekat Curi Handphone 

Setelah Y selesai dipijat, sang adik yakni D juga mengeluh sakit di bagian dada dan meminta untuk dipijat juga. Sehingga AZ kembali meminta izin pada D dan juga ibunya.

"Dan sudah diizinkan, maka klien kami melakukan pemijatan itu. Lokasinya tetap di teras dan dalam keadaan duduk," ucapnya.

Advertisement

Seusai memijat keduanya, AZ beristirahat sejenak di teras tersebut. Namun tak lama berselang ia mendadak dipukuli oleh suami Y berinisial Z dan diikuti oleh kerabatnya yakni AR. Kemudian menyusul suami D, yakni AM menendang AZ.

"AZ dipukuli dan ditendang hingga pingsan. Bahkan saat melakukan pemukulan itu, tiga oknum ini menggunakan seragam. AM menggunakan sepatu dinasnya saat menendang AZ," tambahnya.

Adanya keributan tersebut juga dibenarkan oleh ketua RT setempat bernama Imbran. Bahkan ia mengaku melihat langsung AZ dipukul oleh kerabat Y.

Advertisement

"Saya melihat langsung tapi satu kali saja. Selebihnya saya tidak memperhatikan karena sudah gaduh dan kerabat Y lainnya juga melerai," ujarnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo tak mengetahui perkara pemukulan tersebut. Justru sebaliknya, dia mengaku ada laporan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh AZ.

"Laporan pemukulan atau penganiayaan belum ada. Kami masih menerima yang pelecehan seksual ini, selain itu belum ada laporan masuk," katanya.

Advertisement
Abu Nadzib - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif