ESPOS.ID - Abdul Somad (Facebook @ustadzabdulsomad)
Esposin, JAKARTA -- Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Hong Kong telah meminta klarifikasi atau keterangan dari otoritas Hong Kong terkait penolakan dan deportasi Ustaz Abdul Somad dari wilayah itu.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin (25/12/2017), menyatakan bahwa setelah mendapat informasi penolakan terhadap Abdul Somad oleh otoritas Hong Kong, KJRI setempat segera bertindak. Mereka langsung meminta klarifikasi kepada pihak imigrasi Hong Kong.
Proses interogasi Abdul somad di bandara Hong Kong berlangsung cepat, yakni hanya sekitar satu jam. Karena itu, menurut Iqbal, staf KJRI yang dikirim ke imigrasi setempat tidak sempat bertemu untuk memberikan pendampingan kekonsuleran kepada Abdul Somad.
Abdul Somad diterbangkan kembali dengan pesawat yang sama. Iqbal mengatakan bahwa sesuai hukum internasional, otoritas Hong Kong memang tidak ada kewajiban memberikan penjelasan mengenai alasan penolakan seseorang masuk negaranya, termasuk Abdul Somad.
"Walaupun keputusan mengizinkan atau menolak seseorang adalah keputusan berdaulat suatu negera, perwakilan RI akan berusaha memberikan perlindungan yang sama kepada semua warga negara sejauh situasinya memungkinkan," kata Iqbal.
Abdul Somad berangkat ke Hong Kong untuk memenuhi undangan memberikan ceramah kepada para TKI yang bekerja di Hong Kong. Namun sesampainya di Bandara Hong Kong pada Sabtu, pria kondang lulusan Mesir dan Maroko itu ditolak masuk oleh otoritas Hong Kong dan dipulangkan ke Indonesia.