by Newswire - Espos.id News - Jumat, 27 Mei 2022 - 23:52 WIB
Esposin, JAYAPURA – Unjuk rasa sekelompok warga di Jembatan Tor Atas, Jayapura berlangsung anarkis membuat petugas Polres Sarmi melakukan penembakan.
Sebanyak enam warga mengalami luka tembak dari aparat Polri dan dirawat di rumah sakit.
Dari laporan yang diterima Kapolda Papua Irjen Polisi Mathius Fakhiri menyatakan, pendemo yang bertindak anarkis itu awalnya menyerang Sekretaris Daerah (Sekda) Sarmi, Elias Bakay hingga yang bersangkutan terluka di bagian kepala.
"Akibat aksi anarkis itu, petugas melepaskan tembakan peringatan ke pendemo yang menuntut ganti rugi pembayaran hak ulayat Jembatan Tor Atas. Mereka terus menyerang dengan menggunakan senjata tajam dan senjata tradisional, seperti panah, yang menyebabkan tiga anggota terluka," jelas Irjen Pol. Fakhiri seperti dikutip Esposin dari Antara di Jayapura, Jumat (27/5/2022) malam.
"Akibat aksi anarkis itu, petugas melepaskan tembakan peringatan ke pendemo yang menuntut ganti rugi pembayaran hak ulayat Jembatan Tor Atas. Mereka terus menyerang dengan menggunakan senjata tajam dan senjata tradisional, seperti panah, yang menyebabkan tiga anggota terluka," jelas Irjen Pol. Fakhiri seperti dikutip Esposin dari Antara di Jayapura, Jumat (27/5/2022) malam.
Baca Juga: Unjuk Rasa Anti Otonomi Papua Dibubarkan, 7 Pendemo Ditangkap
Dijelaskan Kapolda, enam orang pendemo yang mengalami luka tembak yakni Rio Weiraso, Tandius Saroni, Izak Anabe, Leo Weraso, Dedeus Sarone, dan Esra Mamawiso.
Baca Juga: Ini Alasan Polrestabes Semarang Bubarkan Demo Otsus Papua
Pemalangan yang dilakukan sejak pukul 15.00 WIT itu menyebabkan lalu lintas dari dan ke Sarmi tidak bisa dilintasi.
Sekitar pukul 17.00 WIT, Sekda Sarmi Elias Bakay bersama personel Polres Sarmi yang dipimpin Kabag Ops AKP Josua Abba mendatangi TKP serta mengadakan pertemuan dengan massa yang melakukan pemalangan, tapi tidak menemui titik terang terkait dengan pembayaran.
Karena tidak puas dengan hasil pertemuan tersebut, massa kemudian menganiaya Sekda Sarmi, yang berupaya mengamankan diri tetapi tetap dikejar.
Baca Juga: Tri Susanti Tersangka Provokasi Demo di Asrama Papua, Gerindra Ogah Dikaitkan
Fakhiri menjelaskan, aksi massa sempat dihentikan petugas dengan memblokade jalan tetapi aksi mereka makin anarkis dan menyerang anggota dengan menggunakan tombak dan panah.
Menghadapi situasi tersebut petugas mengeluarkan tembakan peringatan.
"Saat ini pendemo masih bertahan di Kampung Mafentor dan memblokade jalan," ungkap Kapolda.