news
Langganan

DEFISIT ANGGARAN: Gara-gara Gaji ke-13, APBN-P 2012 Defisit - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Ana Noviani Jibi Bisnis Indonesia  - Espos.id News  -  Selasa, 3 Juli 2012 - 16:39 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman)

JAKARTA – Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan melaporkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2012 mulai mencatat defisit pada Juni 2012.

Dirjen Perbendaharaan Agus Suprijanto menuturkan hingga 21 Juni 2012, realisasi belanja negara lebih besar dari penerimaan, yakni sebesar Rp629,4 triliun. Adapun realisasi pendapatan negara baru mencapai Rp593,3 triliun. Dengan demikian terbentuk defisit pada postur APBN-P 2012 sebesar Rp36,1 triliun. “Sampai akhir semester I ini kita sudah running defisit, karena jumlah belanja negara sudah melampaui jumlah penerimaan negara,” katanya usai rapat Paripurna DPR, Selasa (3/7/2012).

Advertisement

Belanja yang mendorong defisit APBN-P 2012, kata Agus, adalah belanja barang seiring pembayaran gaji ke-13 untuk pegawai negeri sipil di seluruh Indonesia. “Defisit ini saya pikir karena bayar gaji ke-13, ini kan dobel [pembayaran gainya] dan DAU (Dana Alokasi Umum) untuk pegawainya. Itu luar biasa besar, langsung melampaui pendapatan negara, jadi short,” ungkapnya.

Agus menyampaikan realisasi belanja pegawai mencapai Rp104,1 triliun atau 44% dari pagu APBN-P 2012 sebesar Rp212,32 triliun. Sedangkan realisasi belanja modal dan belanja barang per akhir semester I/2012 masing-masing Rp30,6 triliun (18,2%) dan Rp41,8 triliun (22,4%). Realisasi penyerapan belanja modal sebesar 18,2% ini meleset dari target pemerintah yang optimistis dapat mencapai 25% pada akhir semester I/2012.

“Belanja modal akhir semester I/2012 itu mencapai 18,2%. Meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya 16,8%. Jadi lumayan ada peningkatan,” ungkapnya. Peningkatan realisasi belanja modal, kata Agus, didorong oleh lelang yang lebih awal. Namun, realisasi ini belum meningkat signifikan karena revisi Peraturan Presiden No.54/2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah belum rampung.

Advertisement

Menurut Agus, pada Mei 2012, realisasi APBN-P 2012 masih mencatat surplus. Namun, menjelang semester II/2012, anggaran pemerintah mulai mencatat defisit. Seperti diketahui, dalam APBN-P 2012, pemerintah menargetkan defisit APBN sebesar 2,23% terhadap Produk Domestik Bruto sehingga pembiayaan yang dibutuhkan mencapai Rp190,1 triliun.

Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif