by Ashari Purwo Jibi Bisnis - Espos.id News - Senin, 26 Januari 2015 - 15:55 WIB
Esposin, JAKARTA - Indonesia dinilai membutuhkan matra tentara keempat, Tentara Nasional Cyber, menyusul kian banyaknya serangan dalam era perang masa kini.
Wakil Ketua Komisi I DPR, Tantowi Yahya, mengatakan kebutuhan matra baru, dalam satuan tentara cyber memang sebuah keniscayaan. Kebutuhan itu karena era perang di dunia maya yang dilakukan, seperti penyadapan dan pembajakan dokumen.
"Saat ini Indonesia memang sangat butuh itu. Untuk saat ini, pengamanan kita sudah sangat jauh tertinggal. AS punya dengan nama National Security Agency [NSA]," katanya di Kompleks Gedung DPR di Jakarta, Senin (26/1/2015).
Meski demikian, paparnya, pembentukan matra baru itu memang tidak mudah.
"Harus ada sinergi antarkementerian. Karena ini menyangkut sistem teknologi dan informasi. Jadi perlu mengikutsertakan Kemenkominfo. Selain itu, biayanya juga sangat mahal. Mahal sekali," katanya.
Saat ini, menurutnya, pembentukan tentara cyber itu sudah sesuai dengan rencana strategis Kementerian Pertahanan.
"Dalam paparannya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu juga menegaskah hal serupa. Bela negara dengan menghimpun kekuatan cyber mulai dari pasukan, intelijen, hingga infrastrukturnya," kata dia.