news
Langganan

BURUH minta HARGA BBM tidak naik - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id News  -  Kamis, 1 Maret 2012 - 11:24 WIB

ESPOS.ID - Petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) melayani warga yang melakukan isi ulang bahan bakar untuk kendaraan di Jakarta, Rabu (15/2). (Foto Antara/M Agung Rajasa)

SEMARANG- Kenaikan buruh terus mendapat reaksi penolakan. Mulai dari kalangan DPR, buruh dan masyarakat. Buruh di Kota Semarang pun ikut meminta harga bahan bakar minyak (BBM) tidak mengalami kenaikan. Alasannya bisa menambah beban tidak hanya buruh tetapi juga pengusaha.

Advertisement

"Jika harga BBM naik, maka beban buruh semakin berat terkait biaya transportasi dan biaya produksi perusahaan tentu juga ikut naik," kata Koordinator Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) Jawa Tengah Prabowo Luh Santoso di Semarang, Kamis (1/3/2012).

Sebelumnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengusulkan dua opsi terkait pengurangan besaran subsidi penjualan bahan bakar minyak.

Opsi pertama, manaikkan harga jual eceran premium dan solar sebesar Rp1.500 per liter, sedangkan opsi kedua, pemerintah tetap memberikan subsidi pada harga eceran BBM dengan maksimal Rp2.000 per liter untuk BBM jenis premium dan solar.

Advertisement

"Sebenarnya kami sudah berkali-kali menyampaikan agar dalam penentuan upah harus memperhatikan kemungkinan adanya kenaikan BBM, tetapi tidak dipedulikan," katanya.

Prabowo mengatakan sebenarnya buruh berharap harga BBM bisa turun, bukan justru mengalami kenaikan seperti yang direncanakan pemerintah.

"Jika kemudian, akhirnya BBM naik kami akan mengajukan revisi besaran UMK karena kenaikan harga BBM bisa perpengaruh terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya," katanya. Antara

Advertisement
Advertisement
Arif Fajar Setiadi - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif