news
Langganan

Buron Bom Gereja Katedral Makassar Tertangkap, Ternyata Penjual Ini - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id News  -  Senin, 13 Desember 2021 - 22:25 WIB

ESPOS.ID - Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan. (Antara)

Esposin, JAKARTA -- Pejabat Divisi Humas Polri mengungkap identitas dan kronologi penangkapan satu buronan teroris yang terlibat pengeboman Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial MS, 22 tahun, pekerjaan jualan siomay.

"Identitas target MS, kelahiran Kediri, pekerjaan jualan siomay," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, di Jakarta, Senin (13/12/2021) malam.

Advertisement

Ramadhan menjelaskan, MS ditangkap oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri pada Senin (6/12) lalu, berlokasi di depan sebuah minimarket di Jalan Poros Rappang, Pareppare, Kabupaten Pinrang, Sulsel.

Baca juga: Densus 88 Tangkap Buronan Teroris Bom Gereja Katedral Makassar

Penangkapan terhadap tersangka baru diungkap hari ini, karena terkait dengan penyidikan yang sedang dikembangkan oleh Densus 88 Antiteror terkait kelompok teroris tersebut.

Advertisement

Tersangka terlibat dengan pengeboman di Gereja Katedral Kota Makassar yang terjadi pada 28 Maret 2021. Sejak kejadian tersebut, MS berstatus tersangka dan masuk daftar pencarian orang (DPO) atau buronan.

"Tersangka merupakan anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah [JAD]," kata Ramadhan dikutip dari Antara.

Baca juga: Mengaku Wartawan dan Memeras, 2 Pria Dibekuk Polisi

Advertisement

Pengeboman Gereja Katedral Makassar terjadi Minggu (28/3/2021) lalu. Pelaku dua orang berinisial L dan YS merupakan pasangan suami istri. Pengeboman dilakukan dengan cara menggunakan bom bunuh diri. Kedua pelaku ditemukan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Usai kejadian, Senin (29/3), Tim Densus 88 Antiteror menangkap 13 tersangka teroris di empat provinsi. Yakni empat orang ditangkap di Sulsel, lima orang di Nusa Tenggara Barat, dan empat orang lainnya di wilayah Jakarta dan Bekasi.

 

Advertisement
Arif Fajar Setiadi - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif