news
Langganan

BOJONEGORO BANJIR : Distribusi Minyak Terancam - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Miftaul Ulum Jibi Bisnis  - Espos.id News  -  Minggu, 15 Desember 2013 - 19:40 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi Sungai Bengawan Solo (JIBI/dok)

Esposin, SURABAYA --Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mewaspadai potensi gangguan distribusi minyak hasil eksploitasi di daerah tersebut menyusul banjir di bantaran Sungai Bengawan Solo, Minggu (15/12/2013).

Advertisement
Kepala Humas dan Protokol Pemkab Bojonegoro Hari Kristianto menuturkan jajaran pemerintah daerah, TNI dan Polri sedang melokalisir banjir yang kini sudah menggenangi 32 desa.

Advertisement

"Sepanjang tidak masuk ke jalan provinsi dan kabupaten distribusi tidak akan terganggu. Saat ini sedang dilokalisir dengan tanggul-tanggul darurat," jelasnya saat dihubungi, Minggu.

Advertisement

Kejadian itu menyebabkan 1.707 rumah tergenangi air dan 1.240 orang mengungsi. Air juga menggenangi 1.515 hektare sawah yang ditanami padi dan 156 hektare lahan palawija.

Advertisement
Luapan air juga menggenangi 33,5 kilometer jalan desa dan 7 kilometer jalan penghubung. Badan Penganggulangan Bencana Daerah Bojonegoro menyatakan tak ada korban jiwa akibat banjir tahunan itu.

Adapun desa yang warganya paling banyak mengungsi yakni Desa Ledok Wetan, Kecamatan Bojonegoro.
Advertisement

Hari menguraikan banjir di Bojonegoro biasanya terjadi setelah 14-15 jam air turun di kawasan hulu, Ponorogo, Ngawi atau Madiun maupun Solo. "Selama aliran Bengawan Solo di Lamongan tak terganggu banjir akan cepat surut," jelasnya.

Bojonegoro saat ini memiliki 5 kontrak kerja sama lapangan minyak dan gas dengan produksi minyak 63.000 barel per hari.

Bupati Bojonegoro Suyoto menguraikan jajarannya sedang memikirkan cara memanfaatkan air dari banjir, utamanya sebagai cadangan saat musim kemarau. Salah satu caranya dengan menggalakkan pembuatan embung.

Saat ini, lanjut dia, ada 100 embung dan ditargetkan menjadi 1.000 embung di 2015. Selain itu air dari Bengawan Solo juga dikelola melalui Bendung Gerak dan Waduk Pacal.

"Sudah kami desain sehingga warga tetap aman di musim hujan dan banjir," jelasnya sembari menegaskan kapasitas warga guna mengatasi dan menyiasati banjir tahunan juga sudah dilakukan.

Advertisement
Rini Yustiningsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif