news
Langganan

BMKG: Potensi Angin Kencang hingga Gelombang Tinggi sampai 11 April 2024 - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Newswire  - Espos.id News  -  Jumat, 5 April 2024 - 16:05 WIB

ESPOS.ID - Kondisi cuaca ekstrem hujan disertai angin kencang dan berkabut di Selo, Boyolali, yang oleh masyarakat setempat disebut grubugan, Jumat (19/1/2024). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Esposin, SOLO -- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyatakan terdapat potensi terjangan angin kencang, kilat, petir, hujan lebat hingga gelombang tinggi di wilayah Indonesia sampai dengan 11 April 2024.

“Dalam menuju 11 April ini ada variasi yaitu pada 4-7 April diprediksi ada wilayah yang mengalami angin kencang, gelombang tinggi, kilat, dan petir,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (4/4/2024).

Advertisement

Dwikorita menyebutkan beberapa wilayah pada 4-7 April 2024 diperkirakan mengalami angin kencang, gelombang tinggi, kilat, dan petir yakni Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatra Selatan, Bangka, dan Lampung.

Selain itu, cuaca ekstrem juga berpotensi terjadi di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.

Advertisement

Selain itu, cuaca ekstrem juga berpotensi terjadi di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.

Kemudian Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Sementara pada 8-11 April 2024 beberapa provinsi akan mengalami hujan lebat seperti di Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT.

Advertisement

Dwikorita menjelaskan potensi angin kencang, kilat, petir, hujan lebat, dan gelombang tinggi tersebut diakibatkan oleh beberapa fenomena yaitu adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) atau kumpulan awan-awan hujan yang sudah mulai melintasi kepulauan di Indonesia.

Tak hanya MJO, terdapat juga fenomena gelombang atmosfer yaitu gelombang Kelvin dan Rossby Ekuator serta hangatnya suhu muka air di Kepulauan Indonesia.

BMKG pun baru saja mendeteksi munculnya Bibit Siklon Tropis baru yaitu Bibit Siklon 96S yang muncul di sekitar Laut Sawu dan saat ini pada posisi 10,2 derajat Lintang Selatan serta 121 derajat Bujur Timur.

Advertisement

"Kemunculan Bibit Siklon Tropis dan signifikansi dinamika atmosfir tersebut mampu memicu cuaca ekstrem yang berdampak pada terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan longsor," katanya.

Advertisement
Chelin Indra Sushmita - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Kata Kunci : BMKG Cuaca Ekstrem
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif