by Imam Yudha Ponco Suseno Jibi Solopos - Espos.id News - Senin, 29 Juni 2015 - 20:15 WIB
Esposin, KLATEN – Bentrok suporter pendukung Persis Solo, Pasoepati dengan suporter kesebelasan lain di perbatasan DI Yogyakrta-Klaten, terjadi Senin (28/6/2015) pagi. Seusai bentrokan Pasoepati sempat melakukan sweeping kendaraan plat AB di Prambanan, Klaten, namun dibubarkan polisi.
Bentrokan pecah seusai Pasoepati mendukung Persis Solo dalam laga melawan PSCS di Cilacap, Minggu (27/6/2015) malam. Seusai memberi dukungan, Pasoepati pulang ke Solo lewat jalur selatan via DI Yogyakarta. (Baca: Kronologi Pasoepati vs Suporter di Perbatasan Jogja-Klaten)
Wakil Presiden DPP Pasoepati Ginda Ferachtriawan, ketika dihubungi Esposin, Senin, sangat menyayangkan terjadinya kejadian itu. “Ini justru bentrokan terjadi di sepanjang jalur yang kami lewati. Dengan suporter yang tidak berkepentingan dalam pertandingan itu,” imbuh Ginda.
Salah satu suporter yang turut serta dalam rombongan yang melintasi jalur selatan mengaku sebelumnya memang ada instruksi dari DPP Pasoepati untuk melewati jalur tengah agar terhindar dari bentrok dengan suporter daerah Jogja. Namun, mereka beralasan karena ingin menyingkat waktu perjalanan akhirnya nekat memilih untuk melewati jalur selatan.
Di sepanjang perjalanan pulang dari Cilacap, ia mengaku rombongannya mendapat serangan berupa lemparan benda tumpul sejak sejak melintasi wilayah Wates, Kulonprogo, Yogyakarta.
Tawuran
Sesampai di Sleman, anggota Pasoepati sempat terlibat tawuran dengan pendukung suporter kesebelasan sepakbola lain. Aksi tawuran berlangsung hingga batas provinsi Jogja-Jateng.
Tawuran mulai mereda saat Pasoepati berhasil memasuki wilayah Jateng, tepatnya di kawasan Prambanan, Klaten. Di lokasi ini, anggota Pasoeppati sempat melakukan aksi sweeping terhadap kendaraan sepeda motor berpelat Jogja (AB). Namun aksinya segera dilerai aparat kepolisian.
“Kami langsung turun ke lapangan untuk mengimbau para suporter asal Solo agar segera kembali ke rumahnya masing-masing. Kami kawal tiga bus itu hingga ke arah Jogonalan. Saat pengawalan berlangsung, kami memperoleh informasi kalau ada warga yang menjadi korban penganiayaan [aparat keamanan langsung mengevakuasi korban pengeroyokan ke Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Soeradji Tirtonegoro Klaten]. Selanjutnya, kami masih menyelidiki kasus itu,” kata Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin.