by Redaksi - Espos.id News - Selasa, 19 Mei 2009 - 18:58 WIB
"Dari hasil perhitungan kami untuk membenahi DAS Bengawan Solo yang rusak butuh dana sekitar Rp 800 miliar," katanya kepada wartawan di sela pertemuan teknis dalam rangka Pemantapan Kelembagaan Perencanaan Pengelolaan DAS Terpadu Se-Pulau Jawa-Madura, Bali, dan Nusa Tenggara di Semarang, Selasa (19/5).
Pelaksanaan pembenahan DAS Bengawan Solo, lanjut ia diharapkan bisa dimulai pada tahun 2010. Untuk sumber dananya didukung secara bersama pemerintah pusat melalui APBN dan pemerintah daerah setempat melalui APBD. Departemen Kehutanan akan mengajukan dana kepada pemerintah pusat pada tahun 2010. "Mudah-mudahan tahun depan (2010) sudah bisa dilaksanakan pembenahanan DAS Bengawan Solo," tandasnya.
Untuk membenahi DAS tersebut, sambung ia telah dibuatkan rancangan, di hulu bagian luar nantinya dibuatkan waduk kecil (embung), di hilir mengajak masyarakat tak melakukan penebangan hutan dan membuang sampah di aliran sungai. Lebih lanjut Indri menjelaskan, kondisi DAS di Pulau Jawa sebagian besar mengalami kerusakan, karena adanya penebangan hutan, berubahnya fungsi lahan menjadi permukiman penduduk dan lahan pertanian.
Kondisi ini diperparah dengan pengelolaaanya yang masih sepotong-potong, belum menyeluruh mulai dari hulu sampai hilir. Akibat kerusakan DAS terjadi bencana banjir dan tanah longsor. Untuk itu, sambung ia melalui pertemuan teknis di Kota Semarang akan dipadukan pengelolaan DAS di Pulau Jawa-Madura, Bali, dan Nusatenggara. "Pengelolaan DAS harus terpadu lintas provinsi, kabupaten/kota dengan melibatkan semua pihak terkait, termasuk masyarakat sesuai dengan perannya masing-masing," ujarnya. oto