by Redaksi - Espos.id News - Sabtu, 21 Agustus 2010 - 18:24 WIB
Jakarta--Para perampok Bank CIMB Niaga di Medan menggunakan senjata api jenis AS-47 dan M16, yang merupakan senjata standar TNI/Polri.
Namun hingga kini, belum ada indikasi keterlibatan anggota TNI/Polri dalam peristiwa itu.
"Belum ada indikasi adanya penyalahgunaan senjata dari TNI/Polri," kata Kadivhumas Polri, Brigjen Polisi Iskandar Hasan, saat berbincang-bincang dengan detikcom, Sabtu (21/8).
Menurut Iskandar pihaknya masih menyelidiki dan menganalisa sisa proyektil dan selongsong peluru yang ditemukan di lokasi kejadian. Karenanya, belum bisa disimpulkan kelompok mana dan dari mana senjata perampok berasal.
"Bisa saja senjata-senjata sisa GAM di Aceh. Masa-masa konflik dulu kan perorangan banyak yang belum menghancurkannya, lalu ada orang lain yang memanfaatkan," ujar Iskandar.
Pascaperampokan pada Rabu (18/8), beredar sejumlah foto-foto yang merekam adegan peristiwa itu. Dalam foto-foto itu, tampak dua pelaku yang mengenakan helm dan masker menenteng senjata M-16 dan AK 47 dalam aksinya.
Keduanya berbadan tegap dan terlihat sudah biasa memegang senjata berat itu.
Tampak pula pria berkemeja biru lengan panjang membawa tas besar berwarna biru. Diduga tas tersebut berisi uang hasil rampokan sebesar Rp 400 juta.
Tubuh pria berkemeja biru itu juga terlihat atletis. Seperti yang lainnya, dia juga mengenakan helm dan masker yang biasa dikenakan pengendara sepeda motor.
Berdasarkan keterangan saksi mata, aksi perampokan tersebut dilakukan oleh 16 orang pria. Para pelaku datang dengan berboncengan 8 sepeda motor bebek dan skutik.
Sebelum menggasak uang, para pelaku terlebih dahulu menembak mati seorang anggota Brimob dan melukai 2 satpam.
dtc/nad