news
Langganan

Bediding! Ini Penyebab Udara Dingin pada Malam Hari di Musim Kemarau - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id News  -  Rabu, 17 Juli 2024 - 19:28 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi kedinginan. (Freepik.com)

Esposin, SOLO -- Apakah Anda merasakan suhu udara yang lebih dingin belakangan ini, terutama pada malam dan dini hari padahal saat ini musim kemarau?

Berdasarkan informasi resmi dari BMKG yang dikutip Esposin, Rabu (17/7/2024), wilayah Indonesia saat ini, khususnya bagian selatan masih berada pada musim kemarau.

Advertisement

Dalam beberapa hari terakhir, cuaca cerah mendominasi hampir di seluruh pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sumatra bagian selatan, Kalimantan bagian selatan, dan Sulawesi bagian selatan.

Angin dominan dari arah timur membawa massa udara kering dan dingin dari daratan Australia ke Indonesia sehingga tidak mendukung pertumbuhan awan. Hal ini menyebabkan langit menjadi cerah sepanjang hari.

Lalu, bagaimana dengan cuaca dingin yang terjadi akhir-akhir ini? BMKG menyebut, kurangnya tutupan awan pada malam hari menyebabkan radiasi panas dari permukaan Bumi terpancar ke atmosfer tanpa ada hambatan. Hal ini mengakibatkan penurunan suhu yang signifikan dan berkaitan dengan suhu dingin yang terjadi.

Advertisement

Selain itu, angin yang tenang di malam hari menghambat pencampuran udara, sehingga udara dingin terperangkap di permukaan Bumi.

Pada kondisi ini, daerah dataran tinggi atau pegunungan cenderung lebih dingin karena tekanan udara dan kelembapan yang lebih rendah. Kondisi ini merupakan fenomena umum yang terjadi di Indonesia saat musim kemarau.

BMKG juga mengungkapkan jika suhu udara dingin merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau pada Juli-September.

Advertisement

Periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timur-tenggara yang berasal dari Benua Australia. Pada Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin. Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia atau dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia yang bertiup menuju wilayah Indonesia melewati perairan Samudra Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin, sehingga mengakibatkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa (Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara) terasa juga lebih dingin.

Advertisement
Chelin Indra Sushmita - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif