Esposin, GARUT -- Bencana dan tanah longsor Garut dimanfaatkan oleh masyarakat termasuk donatur untuk berfoto-foto. Badan SAR Nasional (Basarnas) mengimbau masyarakat jangan melakukan swafoto (selfie) di lokasi bencana banjir bandang Kabupaten Garut, Jawa Barat, karena terkesan tidak menghargai warga yang sedang dilanda musibah.
"Harap diingatakan atau ditegur bagi masyarakat yang hanya selfie-selfie", mari kita jaga perasaan korban yang terkena bencana," kata Humas dan Protokoler Basarnas Bandung, Joshua melalui siaran pers, Minggu (25/9/2016) sebagaimana dikutip Antara.
Ia menuturkan selama tanggap darurat bencana banjir bandang banyak warga berdatangan ke lokasi banjir. Menurut dia lokasi banjir bandang di Garut terkesan dianggap sebagai tempat wisata bencana oleh masyarakat bukan korban bencana.
"Jangan kejadian musibah ini dijadikan wisata bencana," katanya.
Komandan Posko Penanggulangan Bencana Garut, Letkol Arm Setyo Hani Susanto mengimbau masyarakat untuk menjaga perasaan korban bencana dengan tidak berfoto-foto di lokasi banjir.
Ia menceritakan selama tanggap darurat ada banyak masyarakat luar bahkan mengatasnamakan kelompok atau organisasi berfoto bersama dengan latar belakang daerah terdampak banjir.
"Foto-foto selfie dengan membawa 15 orang, background-nya ada kami (petugas) di lokasi bencana, itu menyakiti perasaan yang menjadi korban," kata Setyo.