Selain wilayah hilir Bengawan Solo, banjir di Jawa Timur juga melanda Kabupaten Mojokerto. “Kondisi ini karena lama tanaman terencam masih di bawah tiga hari, sedangkan padi akan gagal berfotosintesa bila terendam lebih dari empat hari," ujar Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur Wibowo Eko Putro kepada wartawan di Surabaya, Selasa (17/12/2013).
Pihaknya mengaku belum ada laporan sama sekali dari daerah tentang ancaman puso atau gagal panen. Ia berharap hal itu tidak terjadi di Jatim dan bisa segera diantisipasi. Ia menjelaskan produksi padi Jatim hingga Desember 2013 telah mencapai 7,5 juta ton. Pemprov, lanjut dia, masih dapat menyumbang kebutuhan nasional sekitar 4 juta ton.
"Sebenarnya, puso yang dialami tidak berpengaruh. Semisal, tahun lalu area terkena seluas 217 hektare, namun hanya 0,0001 persen dari luas area," katanya.
Kendati demikian, menurut dia, Jatim masih berpeluang mengalami puso pada awal tahun depan. Karena itulah pihaknya berharap segera mengambil langkah-langkah antisipasi dari sejumlah pihak terkait.
Banjir besar Bengawan Solo diprediksi bakal terjadi 25 Desember 2013 mendatang.