news
Langganan

Bambang Soedibyo: "Kembalikan arsitek keuangan pada basis emas" - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id News  -  Minggu, 18 September 2011 - 13:58 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Sukoharjo (Esposin)--Mantan Menteri Keuangan, Bambang Soedibyo, memrediksi gonjang-ganjing perekonomian global akan kembali pulih dan seimbang jika arsitektur keuangan di setiap negara kembali pada basis emas.

Advertisement

Tren kenaikan harga emas belakangan ini menurutnya juga merupakan cermin arsitektur keuangan yang rapuh. Tren ini diperparah oleh kebijakan moneter Amerika Serikat yang tidak prudence, di mana AS mencetak uang sebanyak-banyaknya tanpa melihat kebutuhan uang di sektor riil.

“Oleh karena itu, sudah saatnya Indonesia merancang arsitek keuangan yang berbasis emas. Sudah saatnya pula Bank Indonesia (BI) memperbesar cadangan emas dalam portofolio cadangan devisa. BI juga hendaknya ikut mengawasi dan mengurusi PT Aneka Tambang (Antam) dalam penerbitan uang emas dan perak,” kata Bambang, di sela-sela Seminar Nasional Ekonomi Islam  bertema Akselerasi Ekonomi Islam dan Sektor Riil, yang diselenggarakan Masyarakat Ekonomi Surakarta (MES) di UMS, Sabtu (17/9/2011).

Bahkan, menurut Bambang, sertifikat emas yang dikeluarkan PT Antam akan lebih kredibel jika resmi diterbitkan BI. “Apalagi kalau jadi mata uang. Emas pasti akan menghilangkan potensi bubble dan meredakan inflasi. Fundamental ekonomi akan semakin solid dan ekonomi makro akan ideal dan kondusif,” papar Bambang.

Advertisement

Bambang menyebutkan, kenaikan harga emas belakangan ini bukan disebabkan karena naiknya harga komoditi tersebut. Karena, nilai emas pada dasarnya selalu tetap. Tetapi, kata dia, lebih disebabkan karena nilai intrinsik dari US Dolar terhadap emas itu jatuh.

(haw)

Advertisement
Advertisement
Eni Widiastuti - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif