by Newswire - Espos.id News - Selasa, 9 November 2021 - 09:40 WIB
Esposin, JAKARTA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut 4 vaksin dalam negeri bertajuk Vaksin Merah Putih memperlihatkan perkembangan cukup baik.
Apa saja 4 Vaksin Merah Putih itu? Seperti diberitakan, Indonesia tengah mengembangkan vaksin Covid-19 buatan dalam negeri bertajuk Vaksin Merah Putih. Namun, tidak banyak informasi perihal kemajuan pengembangan vaksin dalam negeri itu.
Hal itu juga memicu pertanyaan dalam rapat kerja anggota Komisi IX DPR RI dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan BPOM. Anggota Komisi IX DPR RI mempertanyakan kelanjutan vaksin Merah Putih yang gencar didengungkan pada awal pandemi Covid-19. Produksi vaksin Covid-19 dalam negeri ini berkaitan dengan kemandirian Indonesia.
Baca Juga : Indonesia Kembali Menerima 4 Juta Vaksin Sinovac Tahap 115
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan salah satu Vaksin Merah Putih yang memperlihatkan perkembangan cukup baik adalah Vaksin Merah Putih Unair. "Besok saya akan ke Surabaya, Jawa Timur menyaksikan penyerahan sheets vaccine dari PT Biotis Pharmaceutical Indonesia ke Universitas Airlangga. Jadi [Vaksin Merah Putih] ada progress-nya. Ternyata, bikin vaksin tidak semudah yang dibayangkan," kata Menkes Budi dalam rapat yang disiarkan virtual Senin (8/11/2021) seperti dilansir Okezone.com, Selasa (9/11/2021).
Menkes menerangkan vaksin Unair ini benar-benar dari Indonesia. "Vaksin Unair ini bibitnya dari Indonesia, dikembangkan di Indonesia, oleh tim Unair dan Biotis. Vaksin ini sudah lolos sheets vaccine-nya," tutur dia.
Kepala BPOM, Penny K. Lukito, menerangkan Indonesia sedang mengembangkan 4 Vaksin Merah Putih. Penny menyebut perkembangan 4 vaksin itu cukup baik. Salah satunya vaksin Unair.
Baca Juga : Duh, Capaian Vaksinasi Dosis Pertama 7 Daerah Jateng Ini di Bawah 50%
"Jadi, empat terbesar daftar Vaksin Merah Putih yang kami kira mempunyai potensi untuk tahun depan bisa produksi di dalam negeri. Dan terus berproses sampai dengan saat ini," ungkap Penny.
"Vaksin ini sudah menyelesaikan praklinis pada hewan mencit, lalu makaka [sejenis mamalia]. Sekarang masuk ke arah uji klinik. Harapannya, Emergency Use Authorization (EUA) akan keluar pada Mei atau Juni 2022 sehingga produksi atau komersialisasi bisa sekitar Juni atau Juli 2022," jelas Penny.
Baca Juga : Vaksin Covid-19 di Kudus Kedaluwarsa, Ganjar Bantah Terlambat Kirim
Penny menyebut akan ada produksi fill and finish dengan PT Biotis sekitar Februari 2022. Kemudian, lanjut dia, jangka panjang akan ada transfer teknologi dalam pengembangan vaksin dengan JBio. Dia menyebut JBio sedang membangun fasilitas tersebut.