by Haryono Wahyudiyanto - Espos.id News - Sabtu, 18 Juni 2022 - 07:49 WIB
Esposin, JAKARTA—Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal TNI Muhammad Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ditetapkan sebagai kandidat calon presiden (capres) Partai NasDem. Nama-nama itu muncul melalui penjaringan suara dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem se Indonesia.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh secara resmi mengumumkan tiga kandidat capres itu pada hari terakhir pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Jumat (17/6/2022) malam.
"Saya mencoba membuka rekomendasi yang ditujukan kepada saya. Dengan amanah rakernas ini memutuskan menetapkan rekomendasi nama-nama bakal calon presiden Republik Indonesia yang akan diusung oleh Partai NasDem pada Pemilu 2024 yang akan datang dari tiga nama, tiga nama ini adalah pilihan saudara-saudara, pilihan rakernas. Pertama Anies Baswedan, Kedua Muhammad Andika Perkasa, Ketiga Ganjar Pranowo," kata Surya Paloh seperti dikutip Esposin dari YouTube Kompas TV.
Baca Juga: Anies dan Ganjar Menguat dalam Bursa Capres Partai Nasdem
Surya Paloh mengatakan ketiga kandidat capres itu memiliki kualifikasi yang sama. Dia menghargai pilihan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem dalam rakernas tersebut.
“Saya harus mengingatkan tidak ada yang kurang satu sama lain di antara tiga nama ini, tidak ada yang kurang, nilainya sama di mata saya sebagai ketua umum DPP. Urutannya boleh 123, tetapi itu adalah berdasarkan urutan saja, kualifikasinya sama dan itulah komitmen saya dan penghargaan saya di rakernas ini,” kata Surya Paloh.
Nama Anies, Andika Perkasa maupun Ganjar ditetapkan melalui proses penjaringan yang diusulkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah Partai NasDem. Dalam bursa capres tersebut Anies Baswedan mendapatkan suara terbanyak yaitu 32 suara, Ganjar Pranowo di belakangnya dengan 29 suara.
Baca Juga: Ketum Nasdem Buka Peluang Koalisi dengan Partai Gerindra
Sementara Andika Perkasa berada di urutan 5 dengan 13 suara. Yang menjadi pertanyaan adalah Erick Thohir. Meski mendapat 16 suara dan berada di posisi 3, nama Menteri BUMN itu tidak masuk dalam rekomendasi capres NasDem.
Hal yang sama juga berlaku pada Rachmat Gobel. Kader internal NasDem itu mendapat suara terbanyak keempat dengan 14 suara.
“Dari tiga nama tadi, kursi presiden hanya satu. Insya Allah kita akan tetapkan satu. Waktu dan tempatnya kita cari hari baik bulan baik. Sekali saya nyatakan apa pun keputusan kita, kita ingin mencalonkan yang terbaik untuk kepentingan bangsa ini,” kata Surya Paloh.