news
Langganan

Akun Ditjen Pajak Diduga Bocor, Ada Data NPWP Jokowi-Gibran - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Chelin Indra Sushmita  - Espos.id News  -  Rabu, 18 September 2024 - 17:34 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi NPWP.

SOLO — Sebanyak enam juta data nomor pokok wajib pajak (NPWP) yang berada dalam data Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan diduga mengalami kebocoran dan diperjualbelikan di Breach Forum. Dari jutaan data itu, diduga ada NPWP milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming Raka yang ikut bocor. 

Dugaan kebocoran data ini disampaikan pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, dalam unggahannya di X pada Rabu (18/9/2024).

Advertisement

"Sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dengan harga sekitar 150 juta rupiah. Data yg bocor diantaranya NIK, NPWP, alamat, no hp, email dll," ujar Teguh dalam unggahannya.

"NPWP milik Jokowi, Gibran, Kaesang, Menkominfo, Sri Mulyani & menteri lainnya juga dibocorkan di sampel yang diberikan oleh pelaku," imbuhnya.

Teguh juga menyertakan tangkapan layar unggahan penjahat siber di Breach Forums. Dalam tangkapan layar tersebut, unggahan tampak dibuat oleh akun bernama Bjorka pada September 2024.

Advertisement

Total ada 6,6 juta yang dijual dalam forum tersebut. Data-data tersebut dibanderol dengan harga US$10.000 atau sekitar Rp153,1 miliar.

Menurut Teguh, pengunggah data tersebut memberikan total 10.000 data sampel. Deretan 25 nama teratas yang berada dalam daftar tersebut di antaranya Presiden Jokowi beserta kedua putranya, Gibran dan Kaesang. Kemudian ada nama sejumlah menteri seperti Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, hingga Menteri BUMN Erick Thohir.

Perusahaan keamanan siber Falcon Feeds, lewat akunnya di X, juga mengungkap penjualan data Ditjen Pajak yang bocor berisi informasi pribadi seperti NIK, NPWP, alamat, email, nomor telepon, dan tanggal lahir.

Advertisement

"Seorang anggota forum pembobolan mengklaim telah membocorkan data dari Direktorat Jenderal Pajak, otoritas pajak resmi Indonesia. Data yang bocor tersebut dilaporkan berisi informasi pribadi seperti nama, NIK (Nomor Induk Kependudukan), NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), alamat, email, nomor telepon, dan tanggal lahir. NB: Keaslian klaim ini belum diverifikasi," cuit Falcon Feeds.

Merespons dugaan insiden ini, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Kemenkeu Dwi Astuti mengatakan pihaknya tengah melakukan pendalaman.

Advertisement
Chelin Indra Sushmita - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif