by Rudi Hartono Jibi Solopos - Espos.id News - Minggu, 16 Februari 2014 - 20:45 WIB
Esposin, SOLO -- Warga Kampung/Kelurahan Kemlayan, Serengan, Solo, mempertanyakan peran polisi dalam mengatasi maraknya aksi sweeping oleh kelompok tak dikenal di kawasan itu. Namun, aparat Polsek Serengan mengakun tak pernah mendapat informasi tentang aksi sweeping itu.
Warga Kemlayan berinisial Sk, mengatakan warga setempat memilih tak membalas perbuatan mereka. Pasalnya, warga tak mau membuat masalah menjadi lebih besar. Ia mempertanyakan peran polisi. Ia menyebut, aksi sweeping tersebut sudah berlangsung lama. Namun, imbuh dia, polisi tak pernah tanggap atas permasalahan tersebut.
Terpisah, Kapolsek Serengan, Kompol Edy Sulistiyanto, saat dimintai konfirmasi Esposin, Minggu (16/2/2014), mengklaim pihaknya telah berpatroli di seluruh penjuru Serengan, setiap malam. Salah satu tujuan patroli itu adalah untuk mengantisipasi aksi sweeping.
Ia mengaku selama ini kondisi Serengan kondusif. Terkait maraknya aksi sweeping di Kemlayan, Edy mengaku tak pernah mendapat informasi atau laporan warga. “Selama ini Serengan kondusif. Kami pun intensif menggelar operasi pekat [penyakit masyarakat] setiap hari. Informasi itu segara kami tindaklanjuti,” terang Edy mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol. Iriansyah.
Aksi sweeping yang kembali marak mencerminkan tidak adanya efek jera, meski sembilan pelaku sweeping di Solo yang ditangkap aparat Polresta Solo, Februari tahun lalu, telah dihukum tujuh bulan penjara. Hakim Pengadilan Negeri (PN) Semarang menilai mereka telah bersengkongkol untuk melakukan pelanggaran, sebagaimana diatur dalam Pasal 169 KUHP.