by Akbar Evandio - Espos.id News - Jumat, 17 Mei 2024 - 17:42 WIB
Esposin, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) untuk hadir ke Istana Merdeka, pada Jumat (17/5/2024). Jajaran menteri mulai berdatangan sejak pukul 14.05 WIB.
Mulai dari Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga.
Airlangga mengaku bahwa Kepala Negara memanggil jajaran untuk mengikuti rapat internal mengenai revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) yang mengatur soal larangan dan pembatasan impor.
Sayangnya, dia tak banyak bicara ketika ditanyakan mengenai hasil pembahasan seusai rapat dan hanya menjabarkan bahwa rapat berjalan dengan lancar dan segera masuk ke mobil untuk melanjutkan perjalanan ke agenda berikutnya, yaitu Konferensi Pers terkait Pengaturan Kembali Kebijakan Lartas Barang Impor di Selasar Ruang Loka Kretagama, Gedung Ali Wardhana, Jakarta Pusat.
"Hari ini belum ada [keterangan], nanti saja. Rapat berjalan dengan baik. Nanti kami umumkan. Nanti diumumkan," ujarnya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2024).
Setali tiga uang, meskipun rapat berlangsung cukup lama selama kurang lebih 30 menit, tetapi seluruh menteri lainnya juga tidak memberikan komentar ataupun penjelasan soal rapat yang dilakukan hari ini.
Dikutip dari Bisnis.com, Airlangga mengungkapkan dirinya berangkat menuju Istana Merdeka pada Jumat (17/5/2024) siang, untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka pembahasan Permendag.
Airlangga menyampaikan agenda Rapat Pimpinan (Rapim) tersebut akan membahas terkait revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 36/2023 yang telah dua kali melalui revisi.
“[Ke Istana Merdeka bahas] Revisi Permendag,” bisik Airlangga saat memasuki mobil di Kantor Kemenko Perekonomian.
Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Jokowi Mendadak Panggil Airlangga hingga Sri Mulyani ke Istana, Ada Apa?"