by Asteria Desi Kartika Sari Jibi Bisnis - Espos.id News - Selasa, 26 April 2016 - 17:33 WIB
Esposin, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengakui sering berbeda prinsip dengan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi. Artinya, perselisihan mereka saat rapat membahas banjir Jakarta bukan satu-satunya persoalan.
"Kalau merasa tidak cocok, ya silakan. Saya kira ini panjang, bukan cuma candaan kemarin. Sejak dari KBN [Kawasan Berikat Nusantara] dan Kalijodo memang sudah ada perbedaan prinsip," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Ahok mengatakan, mundurnya Rustam tersebut tak hanya berhubungan dengan candaan yang mengatakan Rustam bersekongkol dengan Yusril Izha Mahendra. Dia memberi contoh kasus bengkel engsel saat penertiban Kalijodo. Saat itu, Rustam meminta waktu dua bulan untuk pembongkaran.
"Kebayang tidak kalau Kalijodo diratakan dan ada satu bengkel tidak diratakan, kamu tafsirannya apa? Ini bahaya secara politik, itu bisa dihubung-hubungkan, apalagi yang punya etnis Tionghoa," jelasnya. Baca juga: Banjir Hingga Kalijodo, Ini “Rapor” Rustam Effendi di Mata Ahok.
Meski kerap berbeda pandangan, Ahok menuturkan, tetap mengapresiasi kinerja dari Rustam Effendi selama menjadi wali kota. "Kerjanya oke, tidak jelek-jelek amat," katanya. Baca juga: Ini Klarifikasi Rustam Effendi Soal Geng Golf dan Duit Rp50 Juta.
Rustam telah menyerahkan surat pengunduran dirinya pada Senin (25/4/2016). Setelah itu, Rustam akan menjadi staf pegawai negeri sipil (PNS) biasa di pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Baca juga: Ahok: Saya Cuma Bercanda.