Hingga Minggu (13/10/2013), jenazah belum diserahterimakan kepada keluarga masing-masing. Keluarga empat warga negara Indonesia itu pun meminta kepala Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia mengurus dan memulangkan jenazah tenaga kerja Indonesia (TKI) tersebut agar segera bisa dimakamkan di Tanah Air.
"Mereka sudah meninggal sejak Jumat, kami minta agar jenazah suami kami bisa segera dipulangkan untuk dimakamkan di kampung halaman," kata istri Iknoriansyah salah satu korban penembakan, Eka, bersama istri tiga korban lain di Batam, Minggu (13/10/2013).
Ia mengatakan, sudah dihubungi pihak KBRI yang menanyakan identitas lengkap dari suaminya dan tiga korban lainnya. "Tadi pagi [Minggu] kami sudah ditelpon pihak KBRI. Mereka bilang akan segera melihat dan memastikan keempat korban tersebut merupakan warga Batam bernama Wahyudi, Iknoriansyah, Hery Setiawan dan Hafat," kata dia.
Eka juga menyatakan tidak percaya suaminya ditembak karena melakukan perampokan di rumah mantan tentara setempat. "Suami saya baru masuk pada 29 September lalu. Dia bekerja sebagai buruh bangunan. Saya tidak percaya kalau dia merampok," kata dia.
Senada dengan Eka, Nurhidayah, istri Hery Setiawan, mengatakan selama ini suaminya itu bekerja di Malaysia sebagai buruh perkebunan kelapa sawit. Ia juga tidak percaya suaminya merampok. "Saya tidak percaya suami saya merampok di Malaysia. Suami saya hanya buruh perkebunan sawit," kata dia.