by Redaksi - Espos.id News - Minggu, 8 Januari 2012 - 19:36 WIB
ESPOS.ID - ilustrasi penjualan mobil (dok)
SOLO--Pasar mobil di Solo dan sekitarnya diprediksi masih akan tumbuh 30%, sama seperti pertumbuhan pasar mobil tahun 2011.
Wacana pembatasan bahan bakar minyak (BBM) atau kenaikan bea balik nama (BBN) seperti terjadi awal 2011 silam memang akan memberi pengaruh. Namun hanya sementara, 2-3 bulan saja. Ketua Masyarakat Otomotif Surakarta (Most), Ibnu Sahoer, saat dihubungi Esposin, Minggu (8/1/2012), mengatakan peluang pasar mobil di Soloraya masih terbuka lebar. Perkara BBM dan kenaikan BBN, diperkirakan dia hanya memberi efek sementara.
“Seperti yang selalu saya sampaikan, BBN boleh naik tapi penaruhnya hanya akan terasa 2-3 bulan saja. Setelah itu semuanya akan normal,” jelas Ibnu.
Lebih jauh, dia memaparkan tahun 2011, pasar mobil Solo mencapai angka yang spektakuler. Dalam setahun hampir 11.000 unit mobil terjual di Soloraya. Angka tersebut naik sekitar 30%, dari penjualan 2010 sebanyak 8.900-an unit. Di tahun 2012, Ibnu yakin penjualan bisa naik 30% lagi. Terlebih dengan hadirnya mobil produksi siswa SMK, Kiat Esemka. “Pasti akan menambah angka penjualan mobil, karena sekarang pun peminatnya sudah banyak,” tandas dia.
(JIBI/SOLOPOS/Tika Sekar Arum)